Latihan TNI dalam Perspektif Sengketa China Selatan - Jurnal Terkini - Analisa Fakta-Data Terkini
Jurnal Terkini :
Home » , » Latihan TNI dalam Perspektif Sengketa China Selatan

Latihan TNI dalam Perspektif Sengketa China Selatan

Written By Unknown on Monday, September 10, 2012 | 10:20 PM

www.jurnalterkini.com
LEBIH dari sepekan Kota Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau dipenuhi ribuan orang berseragam loreng. Mereka melakukan sejumlah kegiatan ketentaraan, seperti atraksi terjun payung, pendaratan amfibi hingga latihan perang.

Rangkaian kegiatan ketentaraan oleh orang-orang berpakaian loreng itu ternyata berasal prajurit Tentara Nasional Indonesia dari satuan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang menggelar latihan perang sejak 31 Agustus 2012 hingga 7 September 2012.

PPRC yang melakukan latihan terdiri dari berbagai kesatuan dengan pasukan inti adalah Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 330 Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) dan Pasukan Marinir Wilayah Barat di Jakarta. Total prajurit dari dua batalyon tersebut sekitar 700 orang.

www.jurnalterkini.com

Linud 300 menggelar sejumlah latihan, di antaranya penerjunan udara di atas Bandara Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ranai, melakukan pengintaian dan penyerangan terhadap kekuatan serangan udara musuh melalui satuan Komando Depan Operasi Linud (KDOL), dan menyerang musuh yang menguasai objek vital sekitar bandara, di antaranya depo Pertamina, stasiun radar, markas Paskhas, Kantor Bupati Natuna dan Rumah Sakit Umum Daerah Natuna.

Sedangkan Marinir melakukan pendaratan dengan tank amfibi di Pantai Sengiap yang diawali dengan pendaratan pasukan IFAM (intai amfibi) dengan tugas melumpuhkan kekuatan musuh sehingga tank-tank buatan Rusia tipe BMP-3F produksi tahun 2011 serta didukung sejumlah tank pengangkut personel tipe LVT7 dan tank BTR.


www.jurnalterkini.com


Pantauan jurnalterkini.com, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono meninjau langsung penerjunan Linud dan pendaratan amfibi Marinir yang dilaksanakan pada Selasa (4/9).

Informasi diperoleh dari Asisten Operasi Kostrad yang juga Kawasdal Latihan PPRC, Kolonel (inf) Ainurrahman, latihan tersebut melibatkan sekitar 2.500 personel dari berbagai kesatuan, TNI AD, AU dan AL. Enam pesawat hercules, pesawat cassa, helikopter, lima kapal perang dan 30 tank.

www.jurnalterkini.com

Puncak latihan tersebut melakukan serangan darat gabungan antara Linud dan Marinir di Desa Ceruk dan Bukit Seleman, Kecamatan Bunguran Timur Laut.

Latihan tersebut layaknya perang sesungguhnya, baku tembak terjadi antara PPRC dengan musuh yang diperankan oleh Kompi C dan Kompi B Batalyon Infanteri Tuah Sakti/134.

"Latihan PPRC merupakan latihan rutin dibawah komando Pangkostrad," kata Panglima Laksamana Agus Suhartono.

Dia mengatakan, PPRC adalah satuan yang bertugas melakukan penindakan dan penanggulangan awal terhadap ancaman kedaulatan Indonesia oleh musuh, baik dari dalam maupun luar negeri.

www.jurnalterkini.com

Latihan tersebut bertepatan dengan memanasnya sengketa kepemilikan sejumlah pulau oleh sejumlah negara, seperti China, Jepang, Filipina atau Vietnam.

"Memang tidak ada kaitan langsung sengketa kepemilikan pulau di Laut China Selatan. Tapi merupakan langkah antisipasi jika terjadi pengerahan kekuatan militer oleh negara-negara yang bersengketa. Konflik militer di Laut China Selatan akan berdampak pada wilayah Natuna," katanya.

Kabupaten Natuna memang berada di perbatasan, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia dan termasuk pula berbatasan dengan Laut China Selatan.

Jika dianalisa, dampak pengerahan kekuatan di perairan tersebut pasti akan berdampak terhadap Natuna.

Menurut Bupati Natuna, Ilyas Sabli, latihan PPRC sangat tepat dan diharapkan dapat memperkuat pengamanan Natuna.

"TNI sangat penting memperkuat pertahanan di laut karena laut Natuna jauh lebih luas dari daratan," kata dia.

Ketua Lembaga Adat Melayu Natuna Wan Zawali menuturkan latihan PPRC merupakan pembuktian kekuatan TNI.

"Setidaknya negara tetangga takut dengan kita," ucapnya.

Latihan gabungan tersebut dinilai sangat positif untuk mengasah PPRC sebagai kesatuan gerak cepat sebelum TNI mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ketika dihadapkan pada ancaman musuh yang menguasai satu wilayah.

Latihan tersebut juga menjadi bahan evaluasi bagi para prajurit dalam mengukur kemampuan tempur serta ketanggapsiagaan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Bravo TNI, Jayalah Tentaraku!! (rus)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1UKkh/
 
Support : Copyright © 2011. Jurnal Terkini - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya