Batam (Jurnal) - Polresta Barelang, Rabu menggelar sweeping di pelabuhan Pelni Batam untuk mencegah adanya penumpang yang membawa senjata atau kelompok yang berupaya mengganggu situasi kamtibmas di Batam, Kepulauan Riau pasca bentrok antara dua kelompok massa di Hotel Planet Holiday pada Senin (18/6) lalu.
Polisi bersama Satpol-PP, TNI dan petugas Dinas Kependudukan memeriksa tas serta identitas para penumpang KM Kelud menyusul adanya isu orang dari luar Batam untuk melakukan aksi balas dendam terkait kerusuhan di Hotel Planet Holiday yang menewaskan satu korban dan sepuluh luka-luka parah dan ringan.
Dalam sweeping itu, Polisi menemukan seorang penumpang yang membawa senjata tajam dan senapan angin, namun penumpang itu mengaku sebagai pedagang.
Pascakerusuhan polisi memperketat pengamanan Kota Batam di setiap sudut kota, tidak terkecuali kawasan pelabuhan.
Polrestas Barelang mengerahkan 350 personel untuk mengamankan pelabuhan.
Diberitakan, kerusuhan dua kelompok massa, yaitu kelompok Basri dan Toni pecah diduga akibat sengketa lahan seluas 3,7 hektare di Batumerah, Batuampar yang perkaranya sedang dalam proses banding ke Pengadilan Tinggi Kepri.
Hingga saat ini, polisi sudah menahan 38 orang diduga pelaku kerusuhan, sementara Basri seperti diberitakan media cetak lokal, hari ini, telah menyerahkan diri kepada polisi. (kan/berbagai sumber)
Polisi bersama Satpol-PP, TNI dan petugas Dinas Kependudukan memeriksa tas serta identitas para penumpang KM Kelud menyusul adanya isu orang dari luar Batam untuk melakukan aksi balas dendam terkait kerusuhan di Hotel Planet Holiday yang menewaskan satu korban dan sepuluh luka-luka parah dan ringan.
Dalam sweeping itu, Polisi menemukan seorang penumpang yang membawa senjata tajam dan senapan angin, namun penumpang itu mengaku sebagai pedagang.
Pascakerusuhan polisi memperketat pengamanan Kota Batam di setiap sudut kota, tidak terkecuali kawasan pelabuhan.
Polrestas Barelang mengerahkan 350 personel untuk mengamankan pelabuhan.
Diberitakan, kerusuhan dua kelompok massa, yaitu kelompok Basri dan Toni pecah diduga akibat sengketa lahan seluas 3,7 hektare di Batumerah, Batuampar yang perkaranya sedang dalam proses banding ke Pengadilan Tinggi Kepri.
Hingga saat ini, polisi sudah menahan 38 orang diduga pelaku kerusuhan, sementara Basri seperti diberitakan media cetak lokal, hari ini, telah menyerahkan diri kepada polisi. (kan/berbagai sumber)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !