Jakarta (Jurnal Terkini) - Raja Dangdut Rhoma Irama batal dijerat telah melakukan tindak pidana Pemilu atau dugaan kampanye mengandung unsur SARA dalam ceramahnya di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
 |
| Rhoma Irama (sidomi.com) |
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta Ramdansyah sebagaimana diberitakan sejumlah media menyatakan kasus ceramah Bang Haji tidak dapat dilanjutkan ke kepolisian karena belum memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-undang No 32/2004, khusus pada Pasal 116 ayat 1 hingga3 tentang kampanye diluar jadwal, atau kampanye bernuansa penghasutan atau fitnah maupun kampanye di tempat ibadah.
"Kasus Rhoma Irama tidak memenuhi unsur kampanye secara kumulatif, maka Panwaslu dengan kewenangan sesuai undang-undang tidak dapat melanjutkannya ke polisi," kata Ramdansyah yang dikutip laman antaranews.com.
Keputusan penghentian kasus Rhoma Irama itu disampaikan setelah rapat pleno dan pemanggilan sejumlah saksi, termasuk pelapor serta didasarkan pada sejumlah bukti dan konsultasi dengan Polda Metro Jaya.
Panwaslu juga melakukan konsultasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama.
Panwaslu juga telah mengamati sejumlah bukti berupa video rekaman dengan durasi tujuh menit dari pelapor, video durasi 20 menit dari KPID.
Kemudian, daftar tim kampanye Pilkada DKI Jakarta pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, hasil audit akuntan publik tentang dana kampanye pasangan tersebut dan proposal safari Ramadhan Harian Pos Kota.
"Dalam video itu terungkap bahwa Rhoma menyampaikan identitas yang salah tentang orang tua salah satu pasangan calon," ucap Ramdansyah.
Menurut dia, ceramah Bang Haji hanya menyampaikan kepada jamaah bahwa dalam memilih pemimpin hendaknya pemimpin yang seiman.
"Bang Haji juga tidak pernah menyampaikan program maupun visi dan misi pasangan calon," tambahnya. (red/antaranews)
"Kasus Rhoma Irama tidak memenuhi unsur kampanye secara kumulatif, maka Panwaslu dengan kewenangan sesuai undang-undang tidak dapat melanjutkannya ke polisi," kata Ramdansyah yang dikutip laman antaranews.com.
Keputusan penghentian kasus Rhoma Irama itu disampaikan setelah rapat pleno dan pemanggilan sejumlah saksi, termasuk pelapor serta didasarkan pada sejumlah bukti dan konsultasi dengan Polda Metro Jaya.
Panwaslu juga melakukan konsultasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama.
Panwaslu juga telah mengamati sejumlah bukti berupa video rekaman dengan durasi tujuh menit dari pelapor, video durasi 20 menit dari KPID.
Kemudian, daftar tim kampanye Pilkada DKI Jakarta pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, hasil audit akuntan publik tentang dana kampanye pasangan tersebut dan proposal safari Ramadhan Harian Pos Kota.
"Dalam video itu terungkap bahwa Rhoma menyampaikan identitas yang salah tentang orang tua salah satu pasangan calon," ucap Ramdansyah.
Menurut dia, ceramah Bang Haji hanya menyampaikan kepada jamaah bahwa dalam memilih pemimpin hendaknya pemimpin yang seiman.
"Bang Haji juga tidak pernah menyampaikan program maupun visi dan misi pasangan calon," tambahnya. (red/antaranews)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !