Masyarakat Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau harus berlapang dada menikmati lingkungan tanpa aliran listrik (PLTD).
Kondisi jalan di Desa Serapung Kuala Kampar yang memprihatinkan (foto: jurnalterkini/Iskandar) |
Kuala Kampar Riau (Jurnal Terkini) - Sejauh ini kondisi Desa Serapung kalau malam gelap gulita yang hanya diterangi lampu tradisional dan mesin diesel bagi warga mampu. Bahkan kondisi miris ini sudah terjadi jauh-jauh hari tanpa ada upaya dari pihak Pemerintah.
Sedangkan mengenai kondisi infrastruktur jalan, sejauh ini jalan menuju kebun atau Makam Keramat Panjang di Dusun 3 Parit Tanjung yang panjangnya sekitar 1.200 meter kondisinya sangat parah dan belum juga disemenisasi. Bahkan, upaya pembangunan oleh pemerintah setempat dinilai belum berpihak kepada masyarakat yang ingin Berkebun di Desa Terpencil itu.
Amir (45) warga Dusun 3 Parit Tanjung yang berprofesi sebagai tukang kapal sekaligus pemilik kebun di jalan menuju Keramat Kubur Panjang kepada Media ini, beberapa waktu lalu mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak mempedulikan rakyatnya di daerah pelosok. Karena, selama ini masyarakat mendambakan pembangunan jalan tersebut tapi toh nyatanya belum berpihak kepada warga yang berkebun didaerah tersebut.
"Kami sudah lama menantikan kepedulian Pemerintah dan janji- janji sewaktu sebelum menjadi Bupati.Dan yang saat ini kami nikmati kalau malam, tanpa ada penerangan sebagaimana di wilayah Kota. Dulu memang ada dari pihak pemerintah turun ke desa kami katanya ingin memasang PLTD tapi sampai saat ini belum kelihatan.
Tidak hanya itu, jalan yang dijanjikan sampai saat ini belum juga di bangun oleh Pemda padahal kalau jalan tersebut di semen kan bisa masyarakat bertani atau berkebun,dengan terpaksa kalau musim hujan jalan yang kami lewati menuju kebun dan Makam Keramat Kubur Panjang hancur bak kelobang kerbau," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Buntat (38), seorang petani yang juga kecewa bahkan menuding pemimpin hanya mementingkan pribadinya selama menjalankan tugasnya.
"Semasa kampanye dulu kita diminta untuk memilih, dan dijanjikan oleh timsesnya ada program pembangunan di daerah kami. Tapi apa, selama ia duduk, pembangunan yang dijanjikan tersebut juga belum kelihatan. Malah daerah kami semakin hari semakin menjadi bak daerah kampung yang ditinggal penghuninya," keluhnya.
Masih menurut Buntat, Pemerintah daerah harus memikirkan warga Desa Serapung yang sangat mengharapkan pembangunan infrastruktur jalan dan aliran listrik.
Kepala Desa Serapung Jasman SH saat dimintai keterangan melalui via selularnya Jumat (23/11) mengaku masalah jln tersebut sudah ada pihak pemerintah yang datang meninjau kondisi jalan tersebut.
"Kemungkinan awal 2013 Dinas PU akan membuat bodi jalan belum semenisasi, tapi kita juga belum tahu bulan berapa. Soalnya, biarpun Bapak Bupati kita menang dan jadi bupati, beliau tidak menang di desa kita, jadi kita juga maklum. Sampai saat ini kita belum tahu kapan desa ini tersentuh aliran listrik. Memang kemarin sudah ada pihak swasta yang ingin berinvestasi, tapi dengan biaya pendaftaran yang menurut masyarakat kita tinggi akhirnya tidak jadi. Dan upaya dari Pemerintah mengenai Listrik sejauh ini belum ada informasi," kata Jasman.(dar)
Sedangkan mengenai kondisi infrastruktur jalan, sejauh ini jalan menuju kebun atau Makam Keramat Panjang di Dusun 3 Parit Tanjung yang panjangnya sekitar 1.200 meter kondisinya sangat parah dan belum juga disemenisasi. Bahkan, upaya pembangunan oleh pemerintah setempat dinilai belum berpihak kepada masyarakat yang ingin Berkebun di Desa Terpencil itu.
Amir (45) warga Dusun 3 Parit Tanjung yang berprofesi sebagai tukang kapal sekaligus pemilik kebun di jalan menuju Keramat Kubur Panjang kepada Media ini, beberapa waktu lalu mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak mempedulikan rakyatnya di daerah pelosok. Karena, selama ini masyarakat mendambakan pembangunan jalan tersebut tapi toh nyatanya belum berpihak kepada warga yang berkebun didaerah tersebut.
"Kami sudah lama menantikan kepedulian Pemerintah dan janji- janji sewaktu sebelum menjadi Bupati.Dan yang saat ini kami nikmati kalau malam, tanpa ada penerangan sebagaimana di wilayah Kota. Dulu memang ada dari pihak pemerintah turun ke desa kami katanya ingin memasang PLTD tapi sampai saat ini belum kelihatan.
Tidak hanya itu, jalan yang dijanjikan sampai saat ini belum juga di bangun oleh Pemda padahal kalau jalan tersebut di semen kan bisa masyarakat bertani atau berkebun,dengan terpaksa kalau musim hujan jalan yang kami lewati menuju kebun dan Makam Keramat Kubur Panjang hancur bak kelobang kerbau," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Buntat (38), seorang petani yang juga kecewa bahkan menuding pemimpin hanya mementingkan pribadinya selama menjalankan tugasnya.
"Semasa kampanye dulu kita diminta untuk memilih, dan dijanjikan oleh timsesnya ada program pembangunan di daerah kami. Tapi apa, selama ia duduk, pembangunan yang dijanjikan tersebut juga belum kelihatan. Malah daerah kami semakin hari semakin menjadi bak daerah kampung yang ditinggal penghuninya," keluhnya.
Masih menurut Buntat, Pemerintah daerah harus memikirkan warga Desa Serapung yang sangat mengharapkan pembangunan infrastruktur jalan dan aliran listrik.
Kepala Desa Serapung Jasman SH saat dimintai keterangan melalui via selularnya Jumat (23/11) mengaku masalah jln tersebut sudah ada pihak pemerintah yang datang meninjau kondisi jalan tersebut.
"Kemungkinan awal 2013 Dinas PU akan membuat bodi jalan belum semenisasi, tapi kita juga belum tahu bulan berapa. Soalnya, biarpun Bapak Bupati kita menang dan jadi bupati, beliau tidak menang di desa kita, jadi kita juga maklum. Sampai saat ini kita belum tahu kapan desa ini tersentuh aliran listrik. Memang kemarin sudah ada pihak swasta yang ingin berinvestasi, tapi dengan biaya pendaftaran yang menurut masyarakat kita tinggi akhirnya tidak jadi. Dan upaya dari Pemerintah mengenai Listrik sejauh ini belum ada informasi," kata Jasman.(dar)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !