Ghazal Terancam Punah - Jurnal Terkini - Analisa Fakta-Data Terkini
Jurnal Terkini :
Home » » Ghazal Terancam Punah

Ghazal Terancam Punah

Written By Unknown on Wednesday, March 7, 2012 | 6:01 AM

DINAS Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, berupaya melestarikan musik khas Melayu Ghazal dengan menggelar festival yang diikuti sejumlah kelompok Ghazal dari berbagai daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun Syuryaminsyah di Tanjung Balai Karimun, Kamis mengatakan, festival musik Ghazal akan diselenggarakan pada Sabtu (10/3) di Panggung Rakyat, Taman Bunga, Tanjung Balai Karimun.

"Delapan grup Ghazal dijadwalkan akan mengikuti festival yang baru kami selenggarakan tahun ini," katanya.

Menurut Syuryaminsyah, kedelapan grup Ghazal itu berasal dari Meranti Riau, Batam, Tanjungpinang, Penyengat, Tanjungbatu, Tanjung Balai Karimun dan satu grup Ghazal Al Warizan asal Johor Malaysia.

"Festival ghazal ini kami agendakan sebagai upaya untuk melestarikan kesenian khas Melayu. Keberadaan Ghazal mulai pupus diterpa musik kontemporer," katanya.

Dia mengatakan, semula pihaknya juga mengundang grup Ghazal di Riau daratan untuk turut berpartisipasi dalam festival tersebut. Namun, grup Ghazal di Riau juga mulai langka sehingga pesertanya hanya delapan grup.

Di Karimun, lanjut dia, kelompok musik Ghazal dulunya cukup banyak, tapi sekarang hanya tinggal dua grup, masing-masing di Tanjung Balai Karimun dan Tanjungbatu.

"Alih generasi kesenian Ghazal nyaris tidak ada. Buktinya, para pemusik Ghazal, khususnya di Karimun sudah berusia lanjut. Karena itu, kami mulai menggalakkan kesenian ini agar tetap lestari dan menjadi salah satu khazanah budaya Melayu," ucapnya.

Selain menggelar festival, pihaknya juga berupaya melestarikan Ghazal dan melatih para pegawai Dinas Pariwisata memainkan alat musik ghazal.

"Kami berharap festival ini dapat menggugah generasi muda untuk belajar memainkan musik Ghazal," ujarnya.

Seni musik ghazal merupakan kesenian yang menjadi simbol adat istiadat Melayu.

Alat musik yang dimainkan merupakan perpaduan budaya, seperti tabla yang berasal dari India, gambus dan marakaz dari Arab serta dipadu dengan biola dan gitar dari barat.

"Dulunya, musik ghazal dimainkan dalam acara pesta pernikahan serta hiburan raja-raja Melayu. Lagu yang dimainkan berisi pantun mengisahkan percintaan mengiringi tari persembahan atau tari zapin," katanya menambahkan.


Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1UKkh/
 
Support : Copyright © 2011. Jurnal Terkini - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya