Karimun, Kepri (Jurnal) - Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau memiliki banyak yang desa yang masih membutuhkan percepatan pembangunan, salah satunya Desa Penarah di Pulau Belat yang termasuk wilayah Kecamatan Kundur Utara.
Desa Penarah, desa kecil dengan pelabuhan yang sangat sederhana, jalan utama desa juga hanya selebar 3 meter dan rusak berat dengan dipenuhi kerikil dan lubang-lubang. Kendaraan bermotor sulit melintas akibat jalan yang penuh kerikil dan rawan kecelakaan.
Desa Penarah merupakan satu dari empat desa di Pulau Belat, tiga desa lainnya yaitu Desa Sebele, Lebuh dan Sei Asam. Jalan penghubung menuju satu desa ke desa lain juga masih jalan tanah dan jalan setapak.
"Kalau panas jalan penuh debu, sedangkan saat hujan penuh dengan lumpur," kata Atan, warga Desa Penarah di Penarah, Jumat (22/6).
Menurut Atan, kondisi jalan seperti itu mengakibatkan lambannya pembangunan dan aktivitas perekonomian masyarakat.
"Masyarakat terpaksa menggunakan jalur laut menuju tiga desa lain. Kalaulah jalan penghubung itu diaspal, mungkin pertumbuhan ekonomi masyarakat akan lebih cepat," kata dia lagi.
Atan menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Karimun untuk membentuk Kecamatan Belat yang meliputi empat desa serta ditambah dua desa baru.
"Kami berharap pembentukan Kecamatan Belat segera direalisasikan agar pembangunan desa kami bisa sejajar dengan desa lain," ucapnya.
Kepala Desa Penarah Saharuddin mengatakan penduduk desa tersebut sebanyak 1.572 jiwa dengan 420 kepala keluarga, sebagian besar berprofesi sebagai petani karet dan petani sagu.
Sulitnya akses transportasi antardesa menyulitkan warga untuk mengangkut hasil pertanian kecuali melalui jalur laut.
Sementara itu, beberapa pabrik sagu tradisional di desa berhenti beroperasi karena kesulitan akses pemasaran dan sarana transportasi.
Meski akses transportasi belum lancar, program pendidikan keagamaan di Desa Penarah cukup pesat, yang dibuktikan dengan prestasi dua anak desa itu pada MTQ tingkat nasional di Ambon pada 8-19 Juni 2012.
Dua anak Penarah tersebut masing-masing Anisa Febrika yang meraih juara I cabang tilawah anak-anak dan Aidil Zakatul Izad yang meraih juara II cabang tartil anak-anak. (rus)
Desa Penarah, desa kecil dengan pelabuhan yang sangat sederhana, jalan utama desa juga hanya selebar 3 meter dan rusak berat dengan dipenuhi kerikil dan lubang-lubang. Kendaraan bermotor sulit melintas akibat jalan yang penuh kerikil dan rawan kecelakaan.
Jalan Desa Penarah rusak berat (foto: jurnalterkini.com) |
"Kalau panas jalan penuh debu, sedangkan saat hujan penuh dengan lumpur," kata Atan, warga Desa Penarah di Penarah, Jumat (22/6).
Menurut Atan, kondisi jalan seperti itu mengakibatkan lambannya pembangunan dan aktivitas perekonomian masyarakat.
"Masyarakat terpaksa menggunakan jalur laut menuju tiga desa lain. Kalaulah jalan penghubung itu diaspal, mungkin pertumbuhan ekonomi masyarakat akan lebih cepat," kata dia lagi.
Atan menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Karimun untuk membentuk Kecamatan Belat yang meliputi empat desa serta ditambah dua desa baru.
"Kami berharap pembentukan Kecamatan Belat segera direalisasikan agar pembangunan desa kami bisa sejajar dengan desa lain," ucapnya.
Kepala Desa Penarah Saharuddin mengatakan penduduk desa tersebut sebanyak 1.572 jiwa dengan 420 kepala keluarga, sebagian besar berprofesi sebagai petani karet dan petani sagu.
Sulitnya akses transportasi antardesa menyulitkan warga untuk mengangkut hasil pertanian kecuali melalui jalur laut.
Sementara itu, beberapa pabrik sagu tradisional di desa berhenti beroperasi karena kesulitan akses pemasaran dan sarana transportasi.
Meski akses transportasi belum lancar, program pendidikan keagamaan di Desa Penarah cukup pesat, yang dibuktikan dengan prestasi dua anak desa itu pada MTQ tingkat nasional di Ambon pada 8-19 Juni 2012.
Dua anak Penarah tersebut masing-masing Anisa Febrika yang meraih juara I cabang tilawah anak-anak dan Aidil Zakatul Izad yang meraih juara II cabang tartil anak-anak. (rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !