Rumah Melayu Delapan Generasi

RUMAH panggung merupakan salah satu ciri rumah khas masyarakat Melayu di Kepulauan Riau. Namun sayangnya, rumah Melayu itu sudah mulai langka akibat dimakan usia.

Salah satu rumah Melayu yang masih berdiri meski kelihatan lapuk adalah di Desa Penarah, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Rumah khas Melayu di Desa Penarah (foto: jurnalterkini.com)

Rumah Melayu berbentuk limas, pada umumnya memiliki teras dengan pagar kayu setinggi pinggang orang dewasa.

Rumah Melayu milik Kepala Desa Penarah Saharuddin itu masih berdiri kokoh dengan atap rumbia, ruang tengahnya lebar dan terdiri dari empat kamar.

"Rumah ini belum pernah direnovasi, kecuali tiang rumah yang dulunya dari kayu kini diganti tiang beton. Kalau tidak diganti rumah bisa roboh," kata Anisah, salah seorang kerabat Saharuddin.

Menurut dia, rumah Melayu di Desa Penarah mulai langka karena kondisinya sudah tidak layak akibat lapuk, selain rumah kepala desa, masih ada satu rumah lagi, yaitu milik Kamaruddin. Namun demikian, rumah Kamaruddin usianya lebih muda karena baru dibangun sekitar tahun 1950.

"Kalau rumah kepala desa sudah berusia delapan generasi, kalau satu generasi berumur 50 tahun, maka usia rumah ini sudah mencapai 400 tahun, bayangkan saja betapa tuanya rumah ini," katanya.

Kepala Desa sengaja menjaga keaslian rumah tersebut agar tetap memiliki nilai khazanah budaya Melayu. Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri datang untuk mendata rumah tersebut.

"Namun sampai saat ini beluma ada upaya dari pemerintah daerah untuk melestarikan rumah-rumah Melayu di desa ini," ucapnya lagi. (rus)