Karimun, Kepri (Jurnal) - Harga premium atau bensin di Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau naik tinggi akibat kelangkaan persediaan di tingkat pedagang eceran maupun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota itu.
Harga bensin di kios eceran pada Senin (2/7) naik dua kali lipat dari harga normal, yaitu dari Rp10.000 menjadi Rp20.000 dengan menggunakan botol bekas air mineral ukuran 1,6 liter. Sedangkan untuk takaran 1 liter naik dari Rp5.000 menjadi Rp10.000.
"Minta ampun mahalnya, selain itu susah didapat karena sebagian besar kios bensin tutup," kata David, pengendara sepeda motor.
Daud mengaku telah mengelilingi jalan-jalan untuk mencari bensin namun yang hanya beberapa yang buka.
"Daripada dorong motor di jalan, mau tak mau terpaksa saya beli meski harganya mahal," katanya.
Keluhan yang sama juga dikatakan Yunus, pengendara motor asal Kecamatan Meral. Dia mengaku sempat mendorong motor karena tangki motornya kosong.
"Saya terpaksa dorong motor sambil mencari kios yang masih buka. Saat saya menemukan kios yang masih buka, ternyata harganya naik dua kali lipat," katanya.
Sering langkanya persediaan bensin di tingkat pengecer dan SPBU mendapat sorotan dari DPRD Karimun yang menggelar rapat bersama Perusahaan Daerah dan manajemen SPBU, tadi pagi.
Ketua Komisi B DPRD Karimun Jhon Abrison meminta Perusda selaku badan usaha milik daerah membenahi sistem pendistribusian BBM agar tidak kehabisan persediaan.
"Masalah kelangkaan BBM sudah sering terjadi, ini membuktikan bahwa sistem pendistribusian BBM belum sempurna," katanya.
Pulau Karimun Besar meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Karimun, Meral dan Tebing. Di pulau ini hanya memiliki satu SPBU namun memiliki ratusan kios bensin yang berjejer di jalan-jalan utama.
Sebagian besar kios bensin tutup sepanjang Senin sehingga mengakibatkan aktivitas warga nyaris lumpuh. (rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !