Puncak Arus Mudik Diperkirakan H-4

Karimun, Kepri (Jurnal Terkini) - Puncak arus mudik di pelabuhan domestik dan internasional Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau diperkirakan terjadi pada Rabu (14/8) atau H-4 Lebaran 2012 atau Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah.

"Untuk pelayaran antarpulau, baik jurusan Tanjungpinang, Batam, Selatpanjang maupun Dumai diperkirakan mulai H-4. Sedangkan khusus jurusan Jakarta dengan menumpang kapal Pelni sudah mencapai puncaknya pada Senin lalu," kata Kepala Administrator Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Gajah Rooseno, Selasa.

Bupati Karimun Nurdin Basirun (kanan) didampingi sejumlah pejabat sidak ke pelabuhan Sri Tanjung Gelam, Senin (13/8)

 Mulai Rabu, kata dia, para pegawai swasta maupun pemerintah sudah mulai mengambil cuti Lebaran. Mereka akan bepergian ke sejumlah daerah, terutama jurusan Selatpanjang, Bengkalis dan Dumai, Riau.

"Kami sudah menyiapkan KM Dumai Express untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, selain itu kapal cadangan juga disiagakan jika terjadi lonjakan penumpang pada semua jurusan," katanya.

Petugas dari sejumlah instansi, termasuk aparat kepolisian juga sudah siaga di Posko Mudik yang didirikan di depan pelabuhan domestik. Di samping posko itu juga sudah disiapkan tenda dan kursi untuk menampung penumpang yang tidak tertampung di ruang tunggu.

Lonjakan penumpang tertinggi diperkirakan terjadi untuk jurusan Selatpanjang dan Batam.

"Seperti tahun lalu, lonjakan tertinggi terjadi pada kapal-kapal ke Selatpanjang," tegasnya.

Sementara itu, suasana mudik di pelabuhan domestik pada Selasa tampak mulai ramai dibandingkan hari biasa. Para pemudik, umumnya berangkat menuju Batam, Selatpanjang, Buton dan Dumai.

Sebelumnya, Bupati Karimun Nurdin Basirun didampingi anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah telah melakukan inspeksi terkait kesiapan pelayanan mudik di pelabuhan tersebut.

Bupati mengatakan secara umum kesiapan petugas sudah cukup bagus dalam memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi para pemudik.

"Perlu juga diwaspadai masalah cuaca karena tidak diprediksi, nakhoda juga harus hati-hati jika cuaca tiba-tiba berubah buruk," kata Nurdin. (rus)