Karimun, Kepri (Jurnal Terkini) - Sebanyak 835 mustahiq menerima zakat mal atau zakat harta yang disalurkan para muzakki melalui Badan Amil Zakat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Ratusan mustahiq antre mendapatkan pembagian zakat mal di Masjid Agung Karimun, Senin (13/8) |
Ketua Badan Amil Zakat Karimun Atan HS mengatakan, 835 mustahiq yang menerima zakat mal itu berasal dari tiga kecamatan di Pulau Karimun Besar, yaitu Kecamatan Tebing, Karimun dan Meral. Mereka terdiri atas fakir miskin, fi sabilillah dan muallaf.
"Zakat mal itu sudah diserahkan oleh Wakil Bupati Karimun di Masjid Agung pada Senin kemarin," kata Atan HS.
"Zakat mal itu sudah diserahkan oleh Wakil Bupati Karimun di Masjid Agung pada Senin kemarin," kata Atan HS.
Ratusan mustahiq antre mendapatkan pembagian zakat mal di Masjid Agung Karimun, Senin (13/8)
Dia mengatakan total zakat mal yang disalurkan sebanyak Rp250 juta yang dikumpulkan melalui unit-unit pengumpul zakat melalui masjid dan mushalla di Pulau Karimun Besar.
Selain menerima zakat mal, para mustahiq itu juga mendapatkan infaq dan shadaqah sebanyak Rp17 juta.
Penyerahan zakat mal, infaq dan shadaqah itu diharapkan dapat meringankan beban kaum dhuafa dalam memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah.
"Penyerahan zakat kepada para mustahiq menjelang Lebaran sangat tepat karena dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan Lebaran, mereka bisa membeli pakaian untuk anak dan kebutuhan pokok sehari-hari," tuturnya.
Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan zakat yang disalurkan itu merupakan hak para mustahiq yang wajib hukumnya dibayarkan oleh umat Islam yang memiliki harta, terutama yang telah mencapai nisabnya.
"Zakat merupakan implementasi rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah. Barangsiapa yang mensyukuri nikmat-Nya maka akan Allah tambah nikmat itu," kata Rafiq.
Rafiq mengatakan, zakat merupakan potensi pendapatan yang strategis dalam mendorong kesejahteraan umat selain pajak yang diatur oleh pemerintah.
Zakat, kata dia, memiliki makna kebersamaan dan rasa solidaritas antara umat yang berkemampuan dengan mereka yang masih hidup dalam kemiskinan.
Prosesi penyerahan zakat di Masjid Agung tersebut cukup riuh karena penuh sesak dengan warga yang sudah didata untuk mendapatkan zakat yang besarnya ditetapkan oleh BAZ sesuai dengan jumlah zakat yang berhasil dihimpun.
"Kami sangat berharap bisa membeli pakaian anak-anak dengan uang zakat yang kami terima," kata Marni, warga. (rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !