Demonstran Yaman yang marah karena film yang menghina Islam, menyerbu kompleks kedutaan AS di Sanaa dan membakar sejumlah kendaraan diplomatik, Kamis (13/9).
Ratusan demonstran Yaman menyerbu Kedutaan AS di ibukota Yaman, Sanaa, hari Kamis (13/9). |
Ratusan demonstran Yaman yang marah karena film yang menghina Islam menyerbu kompleks kedutaan Amerika Serikat di Sanaa, yang melanjutkan gelombang protes anti-Amerika yang melanda kawasan itu.
Massa membakar sejumlah kendaraan diplomatik hari Kamis sementara para penjaga keamanan menggunakan semprotan air dan tembakan peringatan dalam upaya untuk mengeluarkan mereka dari kompleks kedutaan tersebut. Sejumlah orang dilaporkan cidera.
Duta Besar Amerika untuk Libya dan tiga orang stafnya tewas hari Selasa setelah tersangka militan Islamis menyerang konsulat Amerika di Benghazi.
Sementara itu, aksi-aksi protes berlanjut di luar kedutaan Amerika di ibukota Mesir, Kairo, hari Kamis sementara polisi menggunakan gas air mata terhadap kira-kira 200 pemuda. Kekerasan tersebut diarahkan kepada film amatir buatan Amerika yang menghina Nabi Muhammad.
Presiden Mesir Mohamed Morsi, dalam kunjungan resmi di Brussels hari Kamis, mencela “serangan” terhadap Nabi umat Islam dalam film tersebut, sementara juga mengutuk kekerasan. Morsi berjanji akan melindungi warga asing yang berada di Mesir.
Sebelumnya, Presiden Amerika Barack Obama dan presiden Majelis Nasional Libya, Mohamed Megarief, sepakat hari Rabu untuk bekerjasama secara dekat dalam menyelidiki serangan maut terhadap konsulat Amerika di Benghazi. Pemimpin Libya itu telah meminta maaf kepada Amerika atas serangan itu.
Massa membakar sejumlah kendaraan diplomatik hari Kamis sementara para penjaga keamanan menggunakan semprotan air dan tembakan peringatan dalam upaya untuk mengeluarkan mereka dari kompleks kedutaan tersebut. Sejumlah orang dilaporkan cidera.
Duta Besar Amerika untuk Libya dan tiga orang stafnya tewas hari Selasa setelah tersangka militan Islamis menyerang konsulat Amerika di Benghazi.
Sementara itu, aksi-aksi protes berlanjut di luar kedutaan Amerika di ibukota Mesir, Kairo, hari Kamis sementara polisi menggunakan gas air mata terhadap kira-kira 200 pemuda. Kekerasan tersebut diarahkan kepada film amatir buatan Amerika yang menghina Nabi Muhammad.
Presiden Mesir Mohamed Morsi, dalam kunjungan resmi di Brussels hari Kamis, mencela “serangan” terhadap Nabi umat Islam dalam film tersebut, sementara juga mengutuk kekerasan. Morsi berjanji akan melindungi warga asing yang berada di Mesir.
Sebelumnya, Presiden Amerika Barack Obama dan presiden Majelis Nasional Libya, Mohamed Megarief, sepakat hari Rabu untuk bekerjasama secara dekat dalam menyelidiki serangan maut terhadap konsulat Amerika di Benghazi. Pemimpin Libya itu telah meminta maaf kepada Amerika atas serangan itu.
VoA untuk jurnalterkini
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !