Karimun, Kepri (Jurnal Terkini) - Camat Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau HR Azli mengatakan, akan menindaktegas oknum pemilik kios yang diduga terlibat dalam penyelewengan minyak tanah bersubsidi yang diungkap Pos Pemantauan TNI AL Tanjungbatu di perairan Sungai Ungar pada Rabu (12/9).
"Saya belum mendapat informasi dari pihak TNI AL terkait pengungkapan penyelewengan minyak tanah bersubsidi. Kalau memang benar dan ada pemilik kios yang terlibat, akan saya tindak tegas sesuai kewenangan yang saya miliki," katanya ketika dihubungi dari Tanjung Balai Karimun Kamis lalu.
Raja Azli mengatakan, pemilik kios bisa dikenakan sanksi tergantung berat ringannya pelanggaran, bisa pencabutan izin usaha atau merekomendasikan kepada pihak agen agar menghentikan jatah minyak tanah untuk kios tersebut.
"Kita tunggu dululah informasi dari TNI AL, pemilik kios mana yang terlibat. Yang jelas, praktik penyelewengan BBM bersubsidi ada sanksi hukum dari aparat penegak hukum," ucapnya.
Menurut Azli, minyak tanah subsidi tidak dapat diangkut ke daerah lain karena masing-masing daerah memiliki kuota yang ditetapkan Pertamina sesuai kebutuhan masyarakat.
"Minyak tanah subsidi diatur pendistribusian dan penyaluran. Saya sangat serius menyikapi masalah penyimpangan BBM yang satu ini karena berkaitan dengan kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Dia tidak menafikan praktik penyimpangan BBM bersubsidi masih dilakukan oleh oknum yang tergiur dengan harga jual yang tinggi.
"Masyarakat kita masih ada yang tergiur ketika ditawarkan harga jual yang tinggi. Padahal, minyak tanah sudah jelas peruntukannya," ucapnya.
Berdasarkan informasi lapangan, Pos TNI AL Tanjungbatu Kundur menyita 30 jerigen minyak tanah dari satu boat pancung (kapal motor bermesin tempel) di sekitar perairan Sungai Ungar pada Rabu malam.
Minyak tanah tersebut diduga berasal dari Kundur yang hendak dibawa ke pulau lain.
Boat pancung beserta barang bukti minyak tanah itu sudah diamankan di Pos TNI AL di Pelabuhan Indora Tanjungbatu. (rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !