Karimun, Kepri (Jurnal Terkini) - Bupati Karimun, Provinsi Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengharapkan para service provider harus memberikan pelayanan maksimal untuk menyukseskan Program Keluarga Harapan yang merupakan dari program pengentasan kemiskinan.
Bupati Karimun Nurdin Basirun saat membuka Bimtek Program Keluarga Harapan di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun Selasa (23/10) (foto: jurnalterkini/edy) |
Kepala Dinas Sosial Karimun Hurnaini dalam Bimtek Program Keluarga Harapan di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun Selasa (23/10) (foto: jurnalterkini/edy) |
Para service provider harus bekerja maksimal dan secara tulus ikhlas melaksanakan tugasnya mendata dan melayani peserta PKH," kata Nurdin saat membuka bimbingan teknis untuk 121 service provider atau petugas pelayanan Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun, Selasa.
Bimtek service provider PKH diikuti para camat, kepala puskesmas, puskesmas pembantu, kepala SD/MI, SMP/MTs, guru, posyandu, lurah, dan tenaga teknis serta tenaga pendamping PKH yang akan dilaksanakan sampai tanggal 25 Oktober 2012.
Nurdin mengharapkan para peserta Bimtek dengan tekun dalam menyerap materi yang disampaikan narasumber, baik dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan maupun tim PKH dari Kementerian Sosial.
"PKH diharapkan dapat memberantas kemiskinan bagi warga masyarakat di pulau-pulau," katanya.
Kepala Dinas Sosial Karimun Hurnaini mengatakan, service provider PKH diharapkan dapat memahami konsep PKH, satu persepsi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang muncul di lapangan.
"Mereka harus memberikan pelayanan sehingga memudahkan akses pelayanan bagi peserta PKH," ucapnya.
Dalam Bimtek itu, para service provider juga diharapkan mampu mendata jumlah rumah tangga miskin yang mengikuti program tersebut, serta memverifikasi warga miskin yang sudah mendapatkan pelayanan.
Program PKH merupakan program yang didanai Kemensos melalui Direktorat Perlindungan Sosial, tahun ini Karimun mendapat 658 rumah tangga miskin untuk diikutkan dalam program tersebut.
658 rumah tangga miskin itu, masing-masing Kecamatan Meral sebanyak 141 kepala keluarga (kk) dari total 1.365 RTM, Kundur 120 kk dari 1.495 RTM, Kundur Utara 116 kk dari 1.028 RTM, Buru 138 kk dari 1.130 RTM dan Kecamatan Moro 143 kk dari 1.573 RTM.
Kriteria rumah tangga miskin yang mengikuti program tersebut di antaranya berpenghasilan Rp7.600 per hari/orang serta kriteria warga miskin menurut Badan Pusat Statistik.
Peserta PKH akan mendapatkan bantuan uang transportasi sebesar Rp200.000 sebanyak empat setelah pemeriksaan ibu hamil di puskesmas maupun puskesmas pembantu atau posyandu, serta ditambah Rp100.000 untuk dua kali pemeriksaan pada masa nifas pascamelahirkan.
Selain itu, peserta PKH juga menerima bantuan uang Rp200.000 sebanyak tiga kali yang dibayarkan per triwulan untuk biaya transportasi anak sekolah.
Bantuan uang tunai juga diberikan sebesar Rp200.000 per tahun. Sedangkan bagi rumah tangga yang tidak memiliki ibu hamil atau anak sekolah hanya mendapatkan bantuan uang per tahun tersebut. (rus)
Bimtek service provider PKH diikuti para camat, kepala puskesmas, puskesmas pembantu, kepala SD/MI, SMP/MTs, guru, posyandu, lurah, dan tenaga teknis serta tenaga pendamping PKH yang akan dilaksanakan sampai tanggal 25 Oktober 2012.
Nurdin mengharapkan para peserta Bimtek dengan tekun dalam menyerap materi yang disampaikan narasumber, baik dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan maupun tim PKH dari Kementerian Sosial.
"PKH diharapkan dapat memberantas kemiskinan bagi warga masyarakat di pulau-pulau," katanya.
Kepala Dinas Sosial Karimun Hurnaini mengatakan, service provider PKH diharapkan dapat memahami konsep PKH, satu persepsi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang muncul di lapangan.
"Mereka harus memberikan pelayanan sehingga memudahkan akses pelayanan bagi peserta PKH," ucapnya.
Dalam Bimtek itu, para service provider juga diharapkan mampu mendata jumlah rumah tangga miskin yang mengikuti program tersebut, serta memverifikasi warga miskin yang sudah mendapatkan pelayanan.
Program PKH merupakan program yang didanai Kemensos melalui Direktorat Perlindungan Sosial, tahun ini Karimun mendapat 658 rumah tangga miskin untuk diikutkan dalam program tersebut.
658 rumah tangga miskin itu, masing-masing Kecamatan Meral sebanyak 141 kepala keluarga (kk) dari total 1.365 RTM, Kundur 120 kk dari 1.495 RTM, Kundur Utara 116 kk dari 1.028 RTM, Buru 138 kk dari 1.130 RTM dan Kecamatan Moro 143 kk dari 1.573 RTM.
Kriteria rumah tangga miskin yang mengikuti program tersebut di antaranya berpenghasilan Rp7.600 per hari/orang serta kriteria warga miskin menurut Badan Pusat Statistik.
Peserta PKH akan mendapatkan bantuan uang transportasi sebesar Rp200.000 sebanyak empat setelah pemeriksaan ibu hamil di puskesmas maupun puskesmas pembantu atau posyandu, serta ditambah Rp100.000 untuk dua kali pemeriksaan pada masa nifas pascamelahirkan.
Selain itu, peserta PKH juga menerima bantuan uang Rp200.000 sebanyak tiga kali yang dibayarkan per triwulan untuk biaya transportasi anak sekolah.
Bantuan uang tunai juga diberikan sebesar Rp200.000 per tahun. Sedangkan bagi rumah tangga yang tidak memiliki ibu hamil atau anak sekolah hanya mendapatkan bantuan uang per tahun tersebut. (rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !