PEMKAB Karimun harusnya mengevaluasi kuota premium terkait sering langkanya persediaan di kios maupun SPBU.
Antre bensin di SPBU Jalan Poros, Tanjung Balai Karimun beberapa waktu lalu |
Karimun, Kepri, (jutek) - Asosiasi Pengecer Minyak Eceran (APME) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau meminta pemerintah daerah setempat mengevaluasi kembali kuota bensin atau premium karena sering putus.
"Menurut kami kuota premium harus ditambah jika merujuk pada sering putusnya persediaan. Kuota yang ada sekarang menurut kami sudah tidak sesuai dengan pertumbuhan kendaraan bermotor dan jumlah penduduk, data yang kami terima satu dealer saja menjual sekitar 1.000 lebih sepeda motor dalam sebulan," kata Ketua APME Abdul Razak di Tanjung Balai Karimun, Jumat (4/1).
APME mengatakan itu terkait kelangkaan BBM di awal 2013 yang ditandai dengan tutupnya sebagian besar kios bensin di Tanjung Balai Karimun, termasuk SPBU di Jalan Poros yang sempat buka pada pagi hari, namun tutup menjelang sore karena persediaan BBM habis.
"Kami sebagai wadah asosiasi pengecer sangat mendukung upaya membantu masyarakat dalam mendapatkan BBM subsidi. Kalau kelangkaan diakibatkan oknum yang bermain, kami juga mendukung agar aparat kepolisian mengusut hingga tuntas," kata dia.
Persediaan premium di Tanjung Balai Karimun mulai memperlihatkan gejala habis sejak Rabu pekan ini. Ratusan kendaraan tampak antre di SPBU, bahkan sampai memanjang di ruas jalan menuju kantor bupati, termasuk juga ruas jalan menuju Kampung Harapan.
Pemandangan antre di SPBU juga berlangsung pada Kamis pagi namun sore hari tutup. Sementara itu, ratusan kios eceran yang biasanya berjejer menjual bensin di jalan-jalan utama secara beruntun tutup sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor.
"Sudah kemana-mana cari bensin, tapi tidak ada yang jual. Kios-kios tutup semua," kata Arifin, warga.
Arifin mengaku membatalkan rencana bekerja menggunakan sepeda motor karena tanki motornya nyaris kosong.
"Saya terpaksa numpang sama kawan, takut dorong motor di jalan. Lebih parah lagi ada kawan saya yang terpaksa mendorong motornya dari tempat kerja karena tidak satupun kios yang menjual bensin," tambahnya. (nto)
"Menurut kami kuota premium harus ditambah jika merujuk pada sering putusnya persediaan. Kuota yang ada sekarang menurut kami sudah tidak sesuai dengan pertumbuhan kendaraan bermotor dan jumlah penduduk, data yang kami terima satu dealer saja menjual sekitar 1.000 lebih sepeda motor dalam sebulan," kata Ketua APME Abdul Razak di Tanjung Balai Karimun, Jumat (4/1).
APME mengatakan itu terkait kelangkaan BBM di awal 2013 yang ditandai dengan tutupnya sebagian besar kios bensin di Tanjung Balai Karimun, termasuk SPBU di Jalan Poros yang sempat buka pada pagi hari, namun tutup menjelang sore karena persediaan BBM habis.
"Kami sebagai wadah asosiasi pengecer sangat mendukung upaya membantu masyarakat dalam mendapatkan BBM subsidi. Kalau kelangkaan diakibatkan oknum yang bermain, kami juga mendukung agar aparat kepolisian mengusut hingga tuntas," kata dia.
Persediaan premium di Tanjung Balai Karimun mulai memperlihatkan gejala habis sejak Rabu pekan ini. Ratusan kendaraan tampak antre di SPBU, bahkan sampai memanjang di ruas jalan menuju kantor bupati, termasuk juga ruas jalan menuju Kampung Harapan.
Pemandangan antre di SPBU juga berlangsung pada Kamis pagi namun sore hari tutup. Sementara itu, ratusan kios eceran yang biasanya berjejer menjual bensin di jalan-jalan utama secara beruntun tutup sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor.
"Sudah kemana-mana cari bensin, tapi tidak ada yang jual. Kios-kios tutup semua," kata Arifin, warga.
Arifin mengaku membatalkan rencana bekerja menggunakan sepeda motor karena tanki motornya nyaris kosong.
"Saya terpaksa numpang sama kawan, takut dorong motor di jalan. Lebih parah lagi ada kawan saya yang terpaksa mendorong motornya dari tempat kerja karena tidak satupun kios yang menjual bensin," tambahnya. (nto)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !