Karimun, Kepri, (jutek) - Dalam rangka menanggulangi kemiskinan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Integrasi di Kabupaten Karimun, belum lama ini menggelar pelatihan bagi Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) di Wisma Karimun, Tanjung Balai Karimun.
Koordinator Pelatihan UPK dan TKP PNPM Karimun Heru Setiabudi (5 kanan) dan Syarifuddin (tengah) berfoto bersama panitia pelatihan (foto: edy) |
UPK dan TKP PNPM Integrasi yang mengikuti pelatihan berasal dari Kecamatan Meral, Tebing, Karimun dan Buru.
Kegiatan pelatihan tersebut didukung pemerintah daerah dan koordinator PNPM Integrasi Kabupaten Karimun serta team faskel Karimun yang selama ini terlibat langsung dalam PNPM Integrasi.
Pelatihan dihadiri oleh sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan Kesbang, H. Muhammad Isnaini, S.Sos mewakili Kepala BPMD H.Usman Ahmad, Camat , PJO Kabupaten, Satker PNPM Integrasi, PJOK Kecamatan Meral, Karimun, Tebing dan Buru serta Lurah/ kades dari 22 kelurahan/ desa se-Karimun.
Ketua pelaksana Suratno mengatakan, pelatihan dilatarbelakangi dari permasalahan-permasalahan di lapangan yang telah ditemui.
"Maka kami dari UPK menggelar pelatihan dengan tujuan memberikan pemahaman dasar, informasi dan strategi pendampingan serta penguatan kapasitas UPK dan TPK, serta para relawan dalam Program PNPM Integrasi dalam penanggulangan kemiskinan diwilayahnya masing-masing.
Kemudian, mendorong UPK dan TPK agar mempunyai kapasitas dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan keadministrasian dalam Program PNPM Integrasi serta mendorong UPK, TPK, BKAD, kepala kelurahan/ kades untuk mengambil peran aktif terkait persoalan-persoalan penanggulangan kemiskinan, sehingga nantinya tercipta pola hubungan yang terkoordinasi, tersistematis sehingga menghasilkan program kerja yang bertumpu pada Pro Poor, Pro Job dan Pro Growth.
"Peserta pelatihan sebanyak 52 orang yang terdiri dari peserta UPK sebanyak 12 orang, TPK sebanyak 36 orang dan BKAD sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 kecamatan, Kecamatan Karimun, Kecamatan Meral, Kecamatan Tebing dan Buru dan pelaksanaan kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari," ungkap Suratno
Muhammad Isnaini dalam sambutan dan sekaligus membuka pelatihan mendukung sepenuhnya atas kegiatan yang di laksanakan pihak panitia pelatihan tersebut.
Dengan adanya program pelatihan ini tentunya akan dapat membantu Pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, supaya masyarakat bisa mandiri untuk membangun sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di setiap daerah masing-masing serta mengembangkan segala usaha baik dibidang pertanian, perikanan maupun usaha kerajinan tangan.
"Untuk itu agar camat, lurah dan kepala desa mengambil peran aktif terkait persoalan-persoalan pelaksanaan program PNPM Integrasi yang terjadi di lapangan nantinya," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan agar nanti tercipta pola hubungan yang terkoordinasi dan sistematis, sehingga menghasilkan program kerja yang pro terhadap penanggulangan kemiskinan.
"Yang terpenting sekali dengan adanya pelatihan ini hendaknya harus bermanfaat bagi masyarakat, sehingga harapan kedepannya dapat mewujudkan pengentasan kemiskinan di daerah-daerah pedesaan," ujarnya.
Koordinator PNPM Integrasi Karimun, Heru Setiabudi mengatakan, PNPM Integrasi merupakan program yang mencoba mengintegrasikan pengelolaan pembangunan partisipatif pola PNPM Integrasi ke dalam pola reguler, yang mana mendorong penyelarasan perencanaan teknokrasi, politis maupun partisipatif, sehingga mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal dalam penyelenggaraan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program PNPM Intergrasi ini telah ada di Kabupaten Karimun sejak tahun 2011, yang mana program tersebut mengintegrasikan 2 program sekaligus, yaitu PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pedesaan.
"Untuk wilayah dampingan PNPM Mandiri Perkotaan pada tahun 2011 yang mendapatkan program PNPM Integrasi ada 11 kelurahan/ desa dan pada tahun 2012 yang mendapat program PNPM Integrasi ada 12 kelurahan/ desa yang tersebar di kecamatan Karimun, Meral, Tebing dan Buru. Dalam pelaksanaan PNPM Integrasi tersebut sering juga mengalami kendala baik secara konseptual maupun di lapangan," ujar Heru. (edy)
Pelatihan dihadiri oleh sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan Kesbang, H. Muhammad Isnaini, S.Sos mewakili Kepala BPMD H.Usman Ahmad, Camat , PJO Kabupaten, Satker PNPM Integrasi, PJOK Kecamatan Meral, Karimun, Tebing dan Buru serta Lurah/ kades dari 22 kelurahan/ desa se-Karimun.
Ketua pelaksana Suratno mengatakan, pelatihan dilatarbelakangi dari permasalahan-permasalahan di lapangan yang telah ditemui.
"Maka kami dari UPK menggelar pelatihan dengan tujuan memberikan pemahaman dasar, informasi dan strategi pendampingan serta penguatan kapasitas UPK dan TPK, serta para relawan dalam Program PNPM Integrasi dalam penanggulangan kemiskinan diwilayahnya masing-masing.
Kemudian, mendorong UPK dan TPK agar mempunyai kapasitas dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan keadministrasian dalam Program PNPM Integrasi serta mendorong UPK, TPK, BKAD, kepala kelurahan/ kades untuk mengambil peran aktif terkait persoalan-persoalan penanggulangan kemiskinan, sehingga nantinya tercipta pola hubungan yang terkoordinasi, tersistematis sehingga menghasilkan program kerja yang bertumpu pada Pro Poor, Pro Job dan Pro Growth.
"Peserta pelatihan sebanyak 52 orang yang terdiri dari peserta UPK sebanyak 12 orang, TPK sebanyak 36 orang dan BKAD sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 kecamatan, Kecamatan Karimun, Kecamatan Meral, Kecamatan Tebing dan Buru dan pelaksanaan kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari," ungkap Suratno
Muhammad Isnaini dalam sambutan dan sekaligus membuka pelatihan mendukung sepenuhnya atas kegiatan yang di laksanakan pihak panitia pelatihan tersebut.
Dengan adanya program pelatihan ini tentunya akan dapat membantu Pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, supaya masyarakat bisa mandiri untuk membangun sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di setiap daerah masing-masing serta mengembangkan segala usaha baik dibidang pertanian, perikanan maupun usaha kerajinan tangan.
"Untuk itu agar camat, lurah dan kepala desa mengambil peran aktif terkait persoalan-persoalan pelaksanaan program PNPM Integrasi yang terjadi di lapangan nantinya," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan agar nanti tercipta pola hubungan yang terkoordinasi dan sistematis, sehingga menghasilkan program kerja yang pro terhadap penanggulangan kemiskinan.
"Yang terpenting sekali dengan adanya pelatihan ini hendaknya harus bermanfaat bagi masyarakat, sehingga harapan kedepannya dapat mewujudkan pengentasan kemiskinan di daerah-daerah pedesaan," ujarnya.
Koordinator PNPM Integrasi Karimun, Heru Setiabudi mengatakan, PNPM Integrasi merupakan program yang mencoba mengintegrasikan pengelolaan pembangunan partisipatif pola PNPM Integrasi ke dalam pola reguler, yang mana mendorong penyelarasan perencanaan teknokrasi, politis maupun partisipatif, sehingga mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal dalam penyelenggaraan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program PNPM Intergrasi ini telah ada di Kabupaten Karimun sejak tahun 2011, yang mana program tersebut mengintegrasikan 2 program sekaligus, yaitu PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pedesaan.
"Untuk wilayah dampingan PNPM Mandiri Perkotaan pada tahun 2011 yang mendapatkan program PNPM Integrasi ada 11 kelurahan/ desa dan pada tahun 2012 yang mendapat program PNPM Integrasi ada 12 kelurahan/ desa yang tersebar di kecamatan Karimun, Meral, Tebing dan Buru. Dalam pelaksanaan PNPM Integrasi tersebut sering juga mengalami kendala baik secara konseptual maupun di lapangan," ujar Heru. (edy)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !