Karimun, Kepri, (Jutek) - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) menggelar pelatihan penguatan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Sekretariat, Unit Pengelola (UP) dan Dewan Pengawas Keuangan (DPU) Kelurahan/Desa sehingga diharapkan mampu melaksanakan program agar lebih tepat sasaran.
Korkot PNPM-MP Kabupaten Karimun Heru Setyo Budi saat memberikan modul pelatihan kepada Sukarno peserta pelatihan |
Pelatihan dilaksanakan Selasa-Rabu (5-6/2) di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun, terdiri atas 5 BKM beserta jajarannya di Pulau Karimun Besar dengan peserta sebanyak 90 orang, BKM Harjosari 18 orang, Pamak 18 orang, Baran 18 orang, Tanjung Balai 18 orang dan Tulang 18 orang.
Ketua pelaksana Suratno mengatakan, penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Karimun telah berjalan sejak tahun 2006 melalui Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang kemudian berubah menjadi PNPM-MP.
Pada penanggulangan kemiskinan melalui PNPM-MP lebih menitik beratkan pada intervensi utama penanggulangan kemiskinan melalui nilai-nilai kemasyarakatan yang ada. Dalam hal ini adalah mencoba menggali nilai-nilai kemanusiaan seperti kejujuran, amanah, bijaksana, kerelawanan serta kepemimpinan yang mengakar di masyarakat melalui sebuah kelembagaan yang benar-benar mengurusi warga miskin di sekitar lingkungannya.
BKM merupakan sebuah nama "generik" atau istilah untuk suatu lembaga masyarakat dengan kedudukan sebagai pimpinan kolektif dari suatu himpunan masyarakat warga ditingkat kelurahan/desa yang merupakan alternatif pilihan bagi warga masyarakat, sebagai lembaga yang menjadi motor penggerak dalam penanggulangan kemiskinan seperti yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Maksud dan tujuan pelatihan adalah memberikan pemahaman dasar, informasi dan strategi pendampingan serta penguatan kapasitas BKM, relawan serta UP-UP terkait dengan program penanggulangan kemiskinan di wilayahnya dan mendorong untuk berperan aktif terkait persoalan-persoalan kemiskinan sehingga tercipta pola hubungan yang terkoordinasi, tersistematis sehingga menghasilkan program kerja yang bertumpu pada Pro Poor, Pro Job dan Pro Growth serta mendorong BKM, relawan, UP-UP, sekretariat agar mampu melakukan peran keadministrasian sebagai bagian dari peningkatan kapasitas kelembagaan, ungkap Ratno.
Heru Setyo Budi selaku koordinator kota PNPM-MP Kabupaten Karimun saat membuka pelatihan mengatakan, PNPM-MP dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Karimun, Buru, Meral dan Tebing.
Setiap tahunnya mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLM) dari Pemerintah Pusat kepada masyarakat miskin lewat Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
"Adapun pelatihan Badan keswadayaan Masyarakat (BKM), relawan, UP dan Lurah/Kades yang baru saja dilaksanakan meliputi pelatihan penguatan manajemen, peningkatan pengetahuan dan kemitraan dengan pihak lain, dimana tujuannya agar dapat berkembang dan mandiri. Harapan kedepannya agar terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri khususnya masyarakat yang kurang mampu," ujar Heru (edy)
Ketua pelaksana Suratno mengatakan, penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Karimun telah berjalan sejak tahun 2006 melalui Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang kemudian berubah menjadi PNPM-MP.
Pada penanggulangan kemiskinan melalui PNPM-MP lebih menitik beratkan pada intervensi utama penanggulangan kemiskinan melalui nilai-nilai kemasyarakatan yang ada. Dalam hal ini adalah mencoba menggali nilai-nilai kemanusiaan seperti kejujuran, amanah, bijaksana, kerelawanan serta kepemimpinan yang mengakar di masyarakat melalui sebuah kelembagaan yang benar-benar mengurusi warga miskin di sekitar lingkungannya.
BKM merupakan sebuah nama "generik" atau istilah untuk suatu lembaga masyarakat dengan kedudukan sebagai pimpinan kolektif dari suatu himpunan masyarakat warga ditingkat kelurahan/desa yang merupakan alternatif pilihan bagi warga masyarakat, sebagai lembaga yang menjadi motor penggerak dalam penanggulangan kemiskinan seperti yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Maksud dan tujuan pelatihan adalah memberikan pemahaman dasar, informasi dan strategi pendampingan serta penguatan kapasitas BKM, relawan serta UP-UP terkait dengan program penanggulangan kemiskinan di wilayahnya dan mendorong untuk berperan aktif terkait persoalan-persoalan kemiskinan sehingga tercipta pola hubungan yang terkoordinasi, tersistematis sehingga menghasilkan program kerja yang bertumpu pada Pro Poor, Pro Job dan Pro Growth serta mendorong BKM, relawan, UP-UP, sekretariat agar mampu melakukan peran keadministrasian sebagai bagian dari peningkatan kapasitas kelembagaan, ungkap Ratno.
Heru Setyo Budi selaku koordinator kota PNPM-MP Kabupaten Karimun saat membuka pelatihan mengatakan, PNPM-MP dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Karimun, Buru, Meral dan Tebing.
Setiap tahunnya mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLM) dari Pemerintah Pusat kepada masyarakat miskin lewat Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
"Adapun pelatihan Badan keswadayaan Masyarakat (BKM), relawan, UP dan Lurah/Kades yang baru saja dilaksanakan meliputi pelatihan penguatan manajemen, peningkatan pengetahuan dan kemitraan dengan pihak lain, dimana tujuannya agar dapat berkembang dan mandiri. Harapan kedepannya agar terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri khususnya masyarakat yang kurang mampu," ujar Heru (edy)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !