Karimun, Kepri, (jutek) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau meminta Camat Belat mengusulkan pengaspalan jalan sepanjang 15 kilometer yang menghubungkan enam desa melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kecamatan setempat.
"Permintaan ini merupakan tindak lanjut dari tinjauan langsung Wakil Gubernur (Soerya Respationo) dan Bupati Karimun (Nurdin Basirun) terhadap kondisi jalan yang akan diaspal pada Minggu (3/2)," kata Kepala Bappeda Karimun TS Arif Fadillah di Tanjung Balai Karimun, Selasa.
Arif Fadillah mengatakan musrenbang tingkat kecamatan dijadwalkan mulai dilaksanakan pada 6 Februari sehingga dia mengharapkan camat yang memimpin kecamatan yang baru dimekarkan pada akhir 2012 itu tidak melupakan untuk mencantumkan pembangunan jalan yang merupakan akses vital masyarakat.
"Meski demikian, pemerintah kabupaten sudah memberikan catatan bahwa pengaspalan jalan tersebut menjadi skala prioritas untuk dianggarkan pada 2014," ucapnya.
Dia menuturkan, tim dari Bappeda Provinsi Kepri juga sudah turun untuk meninjau titik koordinat jalan yang akan dibangun.
"Titik koordinat jalan diperlukan untuk menentukan ruas mana yang lebih dulu diaspal. Hemat kami, pengaspalan harus dimulai dari ibu kota kecamatan yang berlokasi di Desa Sebele kemudian berlanjut ke desa-desa lain. Tujuannya untuk mempercepat akses transportasi menuju pusat pemerintahan," tuturnya.
Menurut dia, panjang jalan yang akan diaspal sekitar 15 kilometer yang menghubungkan enam desa, yaitu Desa Lebuh, Sebele, Sei Asam, Tebias, Penarah dan Desa Degung.
"Sebagian sudah ada yang disemenisasi, namun secara umum memprihatinkan karena masih jalan tanah," katanya.
Wakil Gubernur Kepri, lanjut dia, sudah menyatakan bahwa pemerintah provinsi turut menganggarkan dana untuk pembangunan jalan tersebut dan ditambah dengan anggaran dari kabupaten.
"Kami perkirakan menghabiskan dana sekitar Rp10 miliar," ucapnya.
Dia juga mengakui pembangunan di Kecamatan Belat masih jauh tertinggal dibandingkan dua kecamatan lain yang dimekarkan secara bersamaan, yaitu Kecamatan Ungar dan Meral Barat.
"Kecamatan Belat paling parah kondisinya, karena itu pemerintah kabupaten memberikan skala prioritas, baik sarana infrastruktur jalan, listrik dan pembangunan kantor pemerintahan," ucapnya.
Pada Minggu (3/2), Wakil Gubernur Soerya Respationo didampingi Bupati Karimun Nurdin Basirun bersama sejumlah kepada dinas provinsi maupun kabupaten dengan mengendarai sepeda motor meninjau langsung kondisi jalan yang berdebu ketika panas dan berlumpur saat hujan.
Pakaian dan rambut kedua pejabat dan rombongan yang berkendara dari Desa Lebuh menuju Sei Asam untuk membuka sebuah turnamen sepakbola tidak luput dari debu kekuning-kuningan.
Saat membuka turnamen sepakbola tersebut, Soerya langsung menginstruksikan Kepala Bappeda Provinsi Kepri Robert Iwan Lareaux dan Kepala Bappeda Karimun TS Arif Fadillah agar bekerja sama terkait pengaspalan jalan tersebut pada 2014.
"Pembangunan jalan tersebut menjadi prioritas pada 2014. Saya minta Kepala Bappeda provinsi dan kabupaten bekerja sama untuk membuat perencanaannya," kata dia. (rdi)
"Permintaan ini merupakan tindak lanjut dari tinjauan langsung Wakil Gubernur (Soerya Respationo) dan Bupati Karimun (Nurdin Basirun) terhadap kondisi jalan yang akan diaspal pada Minggu (3/2)," kata Kepala Bappeda Karimun TS Arif Fadillah di Tanjung Balai Karimun, Selasa.
Arif Fadillah mengatakan musrenbang tingkat kecamatan dijadwalkan mulai dilaksanakan pada 6 Februari sehingga dia mengharapkan camat yang memimpin kecamatan yang baru dimekarkan pada akhir 2012 itu tidak melupakan untuk mencantumkan pembangunan jalan yang merupakan akses vital masyarakat.
"Meski demikian, pemerintah kabupaten sudah memberikan catatan bahwa pengaspalan jalan tersebut menjadi skala prioritas untuk dianggarkan pada 2014," ucapnya.
Dia menuturkan, tim dari Bappeda Provinsi Kepri juga sudah turun untuk meninjau titik koordinat jalan yang akan dibangun.
"Titik koordinat jalan diperlukan untuk menentukan ruas mana yang lebih dulu diaspal. Hemat kami, pengaspalan harus dimulai dari ibu kota kecamatan yang berlokasi di Desa Sebele kemudian berlanjut ke desa-desa lain. Tujuannya untuk mempercepat akses transportasi menuju pusat pemerintahan," tuturnya.
Menurut dia, panjang jalan yang akan diaspal sekitar 15 kilometer yang menghubungkan enam desa, yaitu Desa Lebuh, Sebele, Sei Asam, Tebias, Penarah dan Desa Degung.
"Sebagian sudah ada yang disemenisasi, namun secara umum memprihatinkan karena masih jalan tanah," katanya.
Wakil Gubernur Kepri, lanjut dia, sudah menyatakan bahwa pemerintah provinsi turut menganggarkan dana untuk pembangunan jalan tersebut dan ditambah dengan anggaran dari kabupaten.
"Kami perkirakan menghabiskan dana sekitar Rp10 miliar," ucapnya.
Dia juga mengakui pembangunan di Kecamatan Belat masih jauh tertinggal dibandingkan dua kecamatan lain yang dimekarkan secara bersamaan, yaitu Kecamatan Ungar dan Meral Barat.
"Kecamatan Belat paling parah kondisinya, karena itu pemerintah kabupaten memberikan skala prioritas, baik sarana infrastruktur jalan, listrik dan pembangunan kantor pemerintahan," ucapnya.
Pada Minggu (3/2), Wakil Gubernur Soerya Respationo didampingi Bupati Karimun Nurdin Basirun bersama sejumlah kepada dinas provinsi maupun kabupaten dengan mengendarai sepeda motor meninjau langsung kondisi jalan yang berdebu ketika panas dan berlumpur saat hujan.
Pakaian dan rambut kedua pejabat dan rombongan yang berkendara dari Desa Lebuh menuju Sei Asam untuk membuka sebuah turnamen sepakbola tidak luput dari debu kekuning-kuningan.
Saat membuka turnamen sepakbola tersebut, Soerya langsung menginstruksikan Kepala Bappeda Provinsi Kepri Robert Iwan Lareaux dan Kepala Bappeda Karimun TS Arif Fadillah agar bekerja sama terkait pengaspalan jalan tersebut pada 2014.
"Pembangunan jalan tersebut menjadi prioritas pada 2014. Saya minta Kepala Bappeda provinsi dan kabupaten bekerja sama untuk membuat perencanaannya," kata dia. (rdi)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !