Karimun, Kepri, (Jutek) - Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq menyalurkan bantuan untuk nelayan tradisional di Dusun II Desa Prayun, Kecamatan Kundur Utara pada Selasa (12/2).
Bantuan yang disalurkan yaitu 300 utas jaring udang untuk 30 keluarga suku asli yang berprofesi sebagai nelayan udang menggunakan sampan.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hazmi Yuliansyah, Camat Kundur Utara Sukari dan Pjs Kepala Desa Prayun Maryati.
Aunur Rafiq mengatakan, bantuan jaring utas yang disalurkan merupakan program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam tiga tahun terakhir.
"Bantuan disalurkan kepada nelayan tradisional yang masih berpenghasilan rendah," katanya.
Desa Prayun yang di dalamnya berdiri kantor PT Timah Tbk Unit Prayun merupakan daerah pemekaran dari Desa Teluk Radang akhir 2012 berpenduduk sekitar 480 kepala keluarga, dengan 1.517 jiwa. Sekitar 75 kk masih di bawah garis kemiskinan yang sebagian besar merupakan suku asli yang menghuni kawasan pesisir pantai.
Dia mengatakan program bantuan nelayan disalurkan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran dalam APBD. Khusus untuk nelayan Desa Prayun yang memiliki 41 nelayan tradisional, kata dia akan mendapatkan bantuan empat unit pompong serta perbaikan pelabuhan dan jembatan.
"Bantuan kapal pompong, perbaikan pelabuhan dan jembatan akan kita anggarkan dalam APBD Perubahan 2013," jelas dia.
Dikatakannya, nelayan tradisional yang belum memperoleh bantuan diminta bersabar karena semuanya akan mendapatkan bantuan serupa, asalkan benar-benar berprofesi nelayan.
"Penyaluran bantuan harus diverifikasi sehingga penerimanya benar-benar nelayan," tegasnya.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hazmi Yuliansyah, bantuan disalurkan untuk nelayan yang benar-benar menangkap ikan.
"Di Karimun, jumlah nelayan tetap mencapai 3.000 orang, sedangkan nelayan musiman mencapai 13.000 orang," kata Hazmi. (rdi)
Bantuan yang disalurkan yaitu 300 utas jaring udang untuk 30 keluarga suku asli yang berprofesi sebagai nelayan udang menggunakan sampan.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hazmi Yuliansyah, Camat Kundur Utara Sukari dan Pjs Kepala Desa Prayun Maryati.
Aunur Rafiq mengatakan, bantuan jaring utas yang disalurkan merupakan program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam tiga tahun terakhir.
"Bantuan disalurkan kepada nelayan tradisional yang masih berpenghasilan rendah," katanya.
Desa Prayun yang di dalamnya berdiri kantor PT Timah Tbk Unit Prayun merupakan daerah pemekaran dari Desa Teluk Radang akhir 2012 berpenduduk sekitar 480 kepala keluarga, dengan 1.517 jiwa. Sekitar 75 kk masih di bawah garis kemiskinan yang sebagian besar merupakan suku asli yang menghuni kawasan pesisir pantai.
Dia mengatakan program bantuan nelayan disalurkan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran dalam APBD. Khusus untuk nelayan Desa Prayun yang memiliki 41 nelayan tradisional, kata dia akan mendapatkan bantuan empat unit pompong serta perbaikan pelabuhan dan jembatan.
"Bantuan kapal pompong, perbaikan pelabuhan dan jembatan akan kita anggarkan dalam APBD Perubahan 2013," jelas dia.
Dikatakannya, nelayan tradisional yang belum memperoleh bantuan diminta bersabar karena semuanya akan mendapatkan bantuan serupa, asalkan benar-benar berprofesi nelayan.
"Penyaluran bantuan harus diverifikasi sehingga penerimanya benar-benar nelayan," tegasnya.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hazmi Yuliansyah, bantuan disalurkan untuk nelayan yang benar-benar menangkap ikan.
"Di Karimun, jumlah nelayan tetap mencapai 3.000 orang, sedangkan nelayan musiman mencapai 13.000 orang," kata Hazmi. (rdi)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !