Meranti, Riau (Jurnal) - Jika melihat situasi dan kondisi serta faktor pendukung, maka Danau atau Tasik Nambus berpeluang besar dikembangkan sebagai objek wisata andalan dibandingkan dua danau lainnya di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
 |
| Tasik Nambus Meranti (foto: kepulauanmerantihariini.blogspot.com) |
Guna menjadikan Danau Tasik Nambus sebagai objek menjadi wisata alam andalan, setelah beberapa tahun terakhir menginventarisir jumlah aset alam di daerah tersebut. Maka, mulai 2013, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti menyiapkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda).
"Persiapan menuju kawasan objek wisata alam yang dapat diandalkan, salah satunya melakukan beberapa tahapan, salah satunya menetapkan kawasan Tasik Nambus sebagai wilayah yang harus dijaga dan dilestarikan seluruh ekosisitem di sekitar danau, baik di air maupun darat.
Disamping menetapkan kawasan tersebut serta menjaga kelestarian ekosistem, secara bertahap sarana dan prasarana pendukung, seperti jalan agar mudah dilalui pengunjung, serta fasilitas wisata di sekitarnya harus disediakan atau dipenuhi guna menarik pengunjung,
"Sebagai bentuk komitemen pemerintah daerah dalam mewujudkan wisata andalan dan untuk peningkatan prasanana fisiknya akan dimulai pelaksanaannya mulai tahun 2014 mendatang," ungkap Kepala Disparpora Kepulauan Meranti H Ishak Israi melalui Kabid Pariwisata H Ismail Arsyad kepada wartawan di ruang kerjanya.
Dikatakan, seluruh objek wiasata yang ada dalam wilayah Kepulauan Meranti akan dilakukan pengembangan secara bertahap hingga tuntas,
"Sedangkan untuk penataan kawasan Tasik Putri Puyu di Pulau Padang akan kita usulkan pada 2014, dan pengembangan fisiknya pada 2015. Begitu juga Tasik Air Putih, kita akan usulkan penataannya pada 2015 dan pembangunan fisiknya 2016. Artinya, seluruh kawasan objek wisata akan kita akomodir. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena Disparpora tetap melakukan pengembangan objek-objek wisata di Meranti ini," tuturnya.
Untuk penataan kawasan pariwisata tersebut, sambungnya, Disparpora Meranti akan mendatangkan tenaga ahli kepariwisataan dari Provinsi Riau.
"Hal itu dilakukan agar pengembangan pariwisata berjalan sesuai harapan kita bersama. Selain itu untuk menghindari adanya tumpang tindih," sebut Ismail.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Disparpora Meranti H Ishak Israi menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kehutanan (Dishut) serta pihak pemerintah kecamatan setempat, untuk membicarakan wacana penataan kawasan wilayah Tasik Nambus tersebut.
Menurut Ishak, terkait pengembangan obyek wisata di Kepulauan Meranti, Disparpora tidak bisa bekerja sendiri.
"Sangat dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari kalangan masyarakat, khususnya masyarakat yang berdomisili di sekitar obyek wisata tersebut. Untuk itu kita mengharapkan dukungan dan kerja sama seluruh kalangan masyarakat, khususnya dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif," ungkapnya. (Isk/def)
"Persiapan menuju kawasan objek wisata alam yang dapat diandalkan, salah satunya melakukan beberapa tahapan, salah satunya menetapkan kawasan Tasik Nambus sebagai wilayah yang harus dijaga dan dilestarikan seluruh ekosisitem di sekitar danau, baik di air maupun darat.
Disamping menetapkan kawasan tersebut serta menjaga kelestarian ekosistem, secara bertahap sarana dan prasarana pendukung, seperti jalan agar mudah dilalui pengunjung, serta fasilitas wisata di sekitarnya harus disediakan atau dipenuhi guna menarik pengunjung,
"Sebagai bentuk komitemen pemerintah daerah dalam mewujudkan wisata andalan dan untuk peningkatan prasanana fisiknya akan dimulai pelaksanaannya mulai tahun 2014 mendatang," ungkap Kepala Disparpora Kepulauan Meranti H Ishak Israi melalui Kabid Pariwisata H Ismail Arsyad kepada wartawan di ruang kerjanya.
Dikatakan, seluruh objek wiasata yang ada dalam wilayah Kepulauan Meranti akan dilakukan pengembangan secara bertahap hingga tuntas,
"Sedangkan untuk penataan kawasan Tasik Putri Puyu di Pulau Padang akan kita usulkan pada 2014, dan pengembangan fisiknya pada 2015. Begitu juga Tasik Air Putih, kita akan usulkan penataannya pada 2015 dan pembangunan fisiknya 2016. Artinya, seluruh kawasan objek wisata akan kita akomodir. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena Disparpora tetap melakukan pengembangan objek-objek wisata di Meranti ini," tuturnya.
Untuk penataan kawasan pariwisata tersebut, sambungnya, Disparpora Meranti akan mendatangkan tenaga ahli kepariwisataan dari Provinsi Riau.
"Hal itu dilakukan agar pengembangan pariwisata berjalan sesuai harapan kita bersama. Selain itu untuk menghindari adanya tumpang tindih," sebut Ismail.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Disparpora Meranti H Ishak Israi menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kehutanan (Dishut) serta pihak pemerintah kecamatan setempat, untuk membicarakan wacana penataan kawasan wilayah Tasik Nambus tersebut.
Menurut Ishak, terkait pengembangan obyek wisata di Kepulauan Meranti, Disparpora tidak bisa bekerja sendiri.
"Sangat dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari kalangan masyarakat, khususnya masyarakat yang berdomisili di sekitar obyek wisata tersebut. Untuk itu kita mengharapkan dukungan dan kerja sama seluruh kalangan masyarakat, khususnya dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif," ungkapnya. (Isk/def)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !