 |
| Ilustrasi |
Karimun, Kepri (Jurnal) - Fitri alias Fitra (23), PR (public relation) atau pramusaji karaoke Hotel Paradise Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau yang tewas akibat melompat dari lantai tiga hotel tersebut, Rabu (3/4) dinihari dimakamkan di tempat pemakaman umum Batu Lipai, Baran, Kecamatan Meral.
Fitri, janda satu anak yang tinggal di kos-kosan kawasan Puakang itu dikebumikan sekitar pukul 12.00 Rabu siang. Suasana duka mewarnai prosesi pemakaman korban.
Sebelumnya, jenazah korban disemayamkan di rumah orang tuanya di Sei Pasir, Kecamatan Meral. Rumah duka tampak ramai dengan keluarga dan rekan-rekan korban yang datang melayat dan mengucapkan belasungkawa.
Fitri meninggal dunia setelah melompat dari lantai tiga hotel sekitar pukul 01.30 WIB. Pengunjung karaoke dan hotel dikejutkan dengan suara benda jatuh di halaman parkir.
Menurut keterangan dari kepolisian, tubuh korban jatuh menyamping ditandai dengan luka pada bagian kiri, mulai dari kepala, pinggang hingga kaki mengalami luka memar. Sedangkan mulut, hidung korban mengeluarkan darah.
Sementara itu, sepatu dan handphone korban ditemukan di lantai tiga yang diduga tempat korban meloncat.
Nyawa Fitri tidak bisa diselamatkan meski telah mendapatkan pertolongan medis di RSUD Karimun. Ia meninggal dunia setengah jam setelah mendapatkan penanganan tim medis UGD.
Kapolsek Karimun Komisaris S Dalimunthe mengatakan dugaan sementara korban meninggal akibat bunuh diri. Namun demikian, ia menyatakan masih mendalami penyebab korban nekad melompat dari lantai tiga hotel.
""Kami masih memeriksa saksi, hingga saat ini sudah lima dimintai keterangan untuk mengetahui motif korban bunuh diri," ucapnya.
Terkait dugaan korban hamil, Kapolsek mengaku belum dapat menyimpulkan karena masih dalam penyelidikan.
"Memang ada keterangan dari rekan korban bahwa ia terlambat datang bulan. Namun, kami masih melakukan penyelidikan terkait informasi itu," katanya.
Kapten PR Karaoke Paradise Nila mengatakan, korban pada malam itu menjadi pendiam padahal biasanya ia suka bercanda dan periang.
"Dia tetap bekerja, namun menjadi pendiam. Saya sudah lama tidak berbicara dengannya, terakhir dia bilang sedang terlambat bulan," ucapnya.
Sebelum nekad melompat, korban sempat meminta tantenya yang juga bekerja di karaoke tersebut untuk mengirimkan SMS kepada seseorang yang belum diketahui identitasnya.
"Kami tidak tahu apa isi SMS itu dan kepada siapa dikirimkan karena SMS itu sudah dihapus dari ponselnya," kata Nila. (rus)
Fitri, janda satu anak yang tinggal di kos-kosan kawasan Puakang itu dikebumikan sekitar pukul 12.00 Rabu siang. Suasana duka mewarnai prosesi pemakaman korban.
Sebelumnya, jenazah korban disemayamkan di rumah orang tuanya di Sei Pasir, Kecamatan Meral. Rumah duka tampak ramai dengan keluarga dan rekan-rekan korban yang datang melayat dan mengucapkan belasungkawa.
Fitri meninggal dunia setelah melompat dari lantai tiga hotel sekitar pukul 01.30 WIB. Pengunjung karaoke dan hotel dikejutkan dengan suara benda jatuh di halaman parkir.
Menurut keterangan dari kepolisian, tubuh korban jatuh menyamping ditandai dengan luka pada bagian kiri, mulai dari kepala, pinggang hingga kaki mengalami luka memar. Sedangkan mulut, hidung korban mengeluarkan darah.
Sementara itu, sepatu dan handphone korban ditemukan di lantai tiga yang diduga tempat korban meloncat.
Nyawa Fitri tidak bisa diselamatkan meski telah mendapatkan pertolongan medis di RSUD Karimun. Ia meninggal dunia setengah jam setelah mendapatkan penanganan tim medis UGD.
Kapolsek Karimun Komisaris S Dalimunthe mengatakan dugaan sementara korban meninggal akibat bunuh diri. Namun demikian, ia menyatakan masih mendalami penyebab korban nekad melompat dari lantai tiga hotel.
""Kami masih memeriksa saksi, hingga saat ini sudah lima dimintai keterangan untuk mengetahui motif korban bunuh diri," ucapnya.
Terkait dugaan korban hamil, Kapolsek mengaku belum dapat menyimpulkan karena masih dalam penyelidikan.
"Memang ada keterangan dari rekan korban bahwa ia terlambat datang bulan. Namun, kami masih melakukan penyelidikan terkait informasi itu," katanya.
Kapten PR Karaoke Paradise Nila mengatakan, korban pada malam itu menjadi pendiam padahal biasanya ia suka bercanda dan periang.
"Dia tetap bekerja, namun menjadi pendiam. Saya sudah lama tidak berbicara dengannya, terakhir dia bilang sedang terlambat bulan," ucapnya.
Sebelum nekad melompat, korban sempat meminta tantenya yang juga bekerja di karaoke tersebut untuk mengirimkan SMS kepada seseorang yang belum diketahui identitasnya.
"Kami tidak tahu apa isi SMS itu dan kepada siapa dikirimkan karena SMS itu sudah dihapus dari ponselnya," kata Nila. (rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !