Karimun, Kepri (Jurnal) - Ratusan warga rebutan mengambil barang bukti berupa sembako, barang bekas dan aneka makanan dan minuman kaleng sitaan Bea Cukai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau saat pemusnahan di Tanjungsebatak, Kecamatan Tebing pada Selasa (16/7).
Warga mengumpulkan pakaian bekas saat dimusnahkan beberapa waktu lalu |
Ratusan warga tidak peduli dengan polisi dan TNI yang berupa mencegah aksi mereka menyerbut tumpukan barang bukti dalam pemusnahan di sebuah tanah lapang di samping mesin PLTU Tanjungsebatak.
Deru mesin traktor yang menggilas di tengah cuaca panas tidak mereka hiraukan, mereka tetap saja mengambil barang bukti yang sebagian besar sudah membusuk dan menebar aroma tidak sedap.
Seorang warga tampak memanggul satu karung bawang merah di tengah-tengah keramaian dan mengumpulkannya di satu tempat bersama barang-barang lain.
"Siapa tahu ada yang masih bagus, sayang kalau dimusnahkan," katanya.
Aksi tersebut tidak hanya dilakukan kaum pria, ibu-ibu juga turut mengumpulkan barang-barang yang menurut mereka masih bisa digunakan, seperti daging ayam yang meskipun sudah busuk tetap saja mereka kumpulkan.
"Siapa tahu ada gunanya, yang penting dikumpulkan dulu," kata seorang ibu.
Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil tangkapan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan Kanwil BC Kepri mulai dari ratusan karung bawang merah, beras, gula, ratusan karung pakaian bekas, televisi, telepon seluler, monitor komputer, kayu, perabotan dan aneka makanan dan minuman kaleng bahkan viagra, obat kuat pria turut dimusnahkan.
"Barang tersebut dimusnahkan dan berstatus barang milik negara," ucap Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya B Tanjung Balai Karimun Abien Prastowidodo.
Kepala Bidang Penyidikan dan Penanganan Barang Hasil Penindakan Kanwil BC Kepri Budi Santoso mengatakan aksi warga itu tidak bisa dicegah karena jumlahnya lebih banyak dari polisi dan TNI yang dikerahkan melakukan pengamanan.
"Tidak mungkin warga kita kasari atau tembaki," kata Budi Santoso. (rdi)
Deru mesin traktor yang menggilas di tengah cuaca panas tidak mereka hiraukan, mereka tetap saja mengambil barang bukti yang sebagian besar sudah membusuk dan menebar aroma tidak sedap.
Seorang warga tampak memanggul satu karung bawang merah di tengah-tengah keramaian dan mengumpulkannya di satu tempat bersama barang-barang lain.
"Siapa tahu ada yang masih bagus, sayang kalau dimusnahkan," katanya.
Aksi tersebut tidak hanya dilakukan kaum pria, ibu-ibu juga turut mengumpulkan barang-barang yang menurut mereka masih bisa digunakan, seperti daging ayam yang meskipun sudah busuk tetap saja mereka kumpulkan.
"Siapa tahu ada gunanya, yang penting dikumpulkan dulu," kata seorang ibu.
Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil tangkapan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan Kanwil BC Kepri mulai dari ratusan karung bawang merah, beras, gula, ratusan karung pakaian bekas, televisi, telepon seluler, monitor komputer, kayu, perabotan dan aneka makanan dan minuman kaleng bahkan viagra, obat kuat pria turut dimusnahkan.
"Barang tersebut dimusnahkan dan berstatus barang milik negara," ucap Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya B Tanjung Balai Karimun Abien Prastowidodo.
Kepala Bidang Penyidikan dan Penanganan Barang Hasil Penindakan Kanwil BC Kepri Budi Santoso mengatakan aksi warga itu tidak bisa dicegah karena jumlahnya lebih banyak dari polisi dan TNI yang dikerahkan melakukan pengamanan.
"Tidak mungkin warga kita kasari atau tembaki," kata Budi Santoso. (rdi)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !