Karimun, Kepri, - Seorang wanita penjaja seks komersial, Ema (27 tahun), penghuni Vila 58 perumahan Vila Garden, Kapling, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau tewas di depan sebuah diskotek Tanjung Balai Karimun usai "happy" di diskotek tersebut, Minggu (15/1) dinihari.
Ema meninggal dunia setelah terjatuh sesaat setelah keluar dengan tubuh lunglai dan jalan terpincang-pincang dari dalam diskotek.
Sejumlah warga kemudian melarikan wanita asal Jakarta itu ke Puskesmas Tanjung Balai Karimun. Namun, nyawa wanita beranak dua itu gagal diselamatkan karena diduga telah meninggal dunia sebelum mendapatkan pertolongan medis.
Menurut visum luar yang dilakukan dr Rosa, Ema diduga mati mendadak akibat gagal jantung.
"Hasil visum luar dr Rosa menduga korban meninggal akibat pengaruh obat-obatan atau minuman keras. Belum bisa dipastikan apakah akibat pengaruh narkoba atau ekstasi karena jenazah korban harus menjalani visum dalam," ucap sebuah sumber di Puskesmas Tanjung Balai Karimun, Minggu pagi.
Informasi dihimpun, Ema yang saat itu mengenakan celana jin ketat dan baju hitam garis-garis merah diduga di"booking" seorang tukang ojek lalu diajak menikmati hiburan malam di diskotek Sabtu tengah malam.
Namun, tukang ojek tersebut membantah mem"booking" Ema melainkan sebagai perantara dan hanya menolong korban yang sudah kehilangan kesadaran.
"Tukang ojek itu juga ikut mengantar korban ke puskesmas. Saya lupa namanya," kata sopir ambulans Puskesmas Tanjung Balai Karimun, Kriting.
Kepala Satuan Narkoba Polres Karimun AKP Arwin Wientama enggan menyampaikan keterangan terkait penyebab kematian korban.
"Mohon maaf bisa konfirmasi ke Pak Kapolres saja, Mas," kata AKP Arwin melalui pesan singkat telepon seluler.
Kapolres Karimun AKBP Benyamin Sapta belum memberikan keterangan meski sudah dihubungi serta dikonfirmasi melalui pesan singkat telepon seluler.
Sementara itu, pengelola Diskotek membantah kalau korban meninggal dunia dalam diskotek dan pengaruh narkoba, tetapi karena terjatuh setelah keluar dari diskotek akibat pengaruh minuman keras.
Hingga Minggu pagi, jenazah Ema masih disemayamkan di kamar mayat Puskesmas Tanjung Balai Karimun. Dari mulut korban tampak darah yang sudah mengering.
"Kemungkinan korban akan dikebumikan di sini," kata Kriting.
Ema meninggal dunia setelah terjatuh sesaat setelah keluar dengan tubuh lunglai dan jalan terpincang-pincang dari dalam diskotek.
Sejumlah warga kemudian melarikan wanita asal Jakarta itu ke Puskesmas Tanjung Balai Karimun. Namun, nyawa wanita beranak dua itu gagal diselamatkan karena diduga telah meninggal dunia sebelum mendapatkan pertolongan medis.
Menurut visum luar yang dilakukan dr Rosa, Ema diduga mati mendadak akibat gagal jantung.
"Hasil visum luar dr Rosa menduga korban meninggal akibat pengaruh obat-obatan atau minuman keras. Belum bisa dipastikan apakah akibat pengaruh narkoba atau ekstasi karena jenazah korban harus menjalani visum dalam," ucap sebuah sumber di Puskesmas Tanjung Balai Karimun, Minggu pagi.
Informasi dihimpun, Ema yang saat itu mengenakan celana jin ketat dan baju hitam garis-garis merah diduga di"booking" seorang tukang ojek lalu diajak menikmati hiburan malam di diskotek Sabtu tengah malam.
Namun, tukang ojek tersebut membantah mem"booking" Ema melainkan sebagai perantara dan hanya menolong korban yang sudah kehilangan kesadaran.
"Tukang ojek itu juga ikut mengantar korban ke puskesmas. Saya lupa namanya," kata sopir ambulans Puskesmas Tanjung Balai Karimun, Kriting.
Kepala Satuan Narkoba Polres Karimun AKP Arwin Wientama enggan menyampaikan keterangan terkait penyebab kematian korban.
"Mohon maaf bisa konfirmasi ke Pak Kapolres saja, Mas," kata AKP Arwin melalui pesan singkat telepon seluler.
Kapolres Karimun AKBP Benyamin Sapta belum memberikan keterangan meski sudah dihubungi serta dikonfirmasi melalui pesan singkat telepon seluler.
Sementara itu, pengelola Diskotek membantah kalau korban meninggal dunia dalam diskotek dan pengaruh narkoba, tetapi karena terjatuh setelah keluar dari diskotek akibat pengaruh minuman keras.
Hingga Minggu pagi, jenazah Ema masih disemayamkan di kamar mayat Puskesmas Tanjung Balai Karimun. Dari mulut korban tampak darah yang sudah mengering.
"Kemungkinan korban akan dikebumikan di sini," kata Kriting.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !