Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar ternyata turut menjadi sasaran empuk para sindikat narkoba, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X pun angkat bicara dengan tingginya angka korban narkoba di provinsi itu.
Sultan pada upacara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2912 di Sleman, Senin seperti dikutip antaranews.com mengatakan korban narkoba di Yogya mencapai 68.980 orang.
"Badan Narkotika Naasional dan Universitas Indonesia menyatakan korban penyalahgunaan narkoba di DIY mencapai 2,72 persen dari jumlah penduduk," kata Sultan.
Korban peredaran narkoba tidak hanya dari kalangan orang dewasa, tetapi mulai dari umur 10 hingga 60 tahun dngan mahasiswa merupakan korban narkotika terbesar dibandingkan kelompok sosial lain. Mahasiswa lebih banyak mengkonsumsi ganja dan shabu-shabu.
Pemerintah DIY terus berupaya untuk memberantas peredaran narkoba dengan berbagai cara berupa pembentukan penyuluh antinakoba dan bekerja sama dengan badan narkotika.
Peringatan HANI merupakan momentum yang tepat bagi DIY, bahkan seluruh provinsi di Indonesia untuk melihat kembali sejauhmana peningkatan penyalahgunaan narkoba mengingat Indonesia kerap dijadikan sasaran pasar para sindikat narkoba internasional.
Hal itu tampak dari beberapa kali penangkapan narkoba baik jenis sabu maupun ekstasi yang melibatkan warga negara asing oleh Bea Cukai di pelabuhan maupun bandara internasional.
Di Provinsi Kepulauan Riau, korban narkoba juga terus meningkat karena merupakan daerah transit narkoba mengingat provinsi tersebut berada di wilayah perbatasan. (an/rus)
Sultan pada upacara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2912 di Sleman, Senin seperti dikutip antaranews.com mengatakan korban narkoba di Yogya mencapai 68.980 orang.
"Badan Narkotika Naasional dan Universitas Indonesia menyatakan korban penyalahgunaan narkoba di DIY mencapai 2,72 persen dari jumlah penduduk," kata Sultan.
Korban peredaran narkoba tidak hanya dari kalangan orang dewasa, tetapi mulai dari umur 10 hingga 60 tahun dngan mahasiswa merupakan korban narkotika terbesar dibandingkan kelompok sosial lain. Mahasiswa lebih banyak mengkonsumsi ganja dan shabu-shabu.
Pemerintah DIY terus berupaya untuk memberantas peredaran narkoba dengan berbagai cara berupa pembentukan penyuluh antinakoba dan bekerja sama dengan badan narkotika.
Peringatan HANI merupakan momentum yang tepat bagi DIY, bahkan seluruh provinsi di Indonesia untuk melihat kembali sejauhmana peningkatan penyalahgunaan narkoba mengingat Indonesia kerap dijadikan sasaran pasar para sindikat narkoba internasional.
Hal itu tampak dari beberapa kali penangkapan narkoba baik jenis sabu maupun ekstasi yang melibatkan warga negara asing oleh Bea Cukai di pelabuhan maupun bandara internasional.
Di Provinsi Kepulauan Riau, korban narkoba juga terus meningkat karena merupakan daerah transit narkoba mengingat provinsi tersebut berada di wilayah perbatasan. (an/rus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !