Karimun, Kepri, (Jurnal Terkini) - Jalur pendistribusian sembako dan lalu lintas transportasi warga Sei Asam, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau tersendat karena dermaga pelabuhan satu-satunya di desa ambruk.
Dermaga Sei Asam, Kundur Utara ambruk (foto: jurnalterkini.com) |
Azmi, warga sekaligus Ketua Pengurus Masjid Al-Hidayah Desa Sei Asam mengatakan dermaga pelabuhan itu ambruk, sebagian sisi dermaga miring dan terendam air laut saat pasang.
"Dermaga itu sudah tidak bisa lagi digunakan karena bisa membahayakan warga. Posisinya miring akibat beberapa tiangnya patah, lantainya jadi licin karena terendam air dan berlumut," katanya.
Dermaga tersebut, kata dia, sudah berusia delapan tahun namun sampai saat ini belum pernah diperbaiki. Menurut dia, aktivitas warga dan lalu lintas barang-barang jadi tersendat. Sementara, warga terpaksa menggunakan dermaga kayu di samping dermaga beton yang ambruk itu.
Dermaga kayu tersebut cukup tinggi, penumpang terpaksa naik turun tangga yang terbuat dari kayu bakau. Kalau pasang, tangga tersebut terendam dan licin yang dapat membahayakan warga.
"Kami berharap pemerintah daerah membangun dermaga itu untuk memperlancar akses transportasi dari luar terutama ibukota Tanjungbalai Karimun," kata dia.
Desa Sei Asam merupakan satu dari tiga desa di Pulau Belat, Kecamatan Kundur Utara. Pemerintah Kabupaten Karimun telah memutuskan untuk membentuk satu kecamatan di pulau itu dengan nama Kecamatan Belat.
Warga tentu berharap dengan pemekaran kecamatan itu dapat mempercepat pembangunan serta memperpendek rentang kendali birokrasi.
Terkait dermaga yang ambruk, Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq dalam kunjungan safari Ramadhan-nya pekan lalu menyatakan akan mengupayakan perbaikan dermaga itu pada APBD 2013.
"Saya sudah sampaikan kepada Kepala Bappeda untuk memasukkan dermaga itu untuk diperbaiki pada 2013," kata dia. (rdi/edy)
"Dermaga itu sudah tidak bisa lagi digunakan karena bisa membahayakan warga. Posisinya miring akibat beberapa tiangnya patah, lantainya jadi licin karena terendam air dan berlumut," katanya.
Dermaga tersebut, kata dia, sudah berusia delapan tahun namun sampai saat ini belum pernah diperbaiki. Menurut dia, aktivitas warga dan lalu lintas barang-barang jadi tersendat. Sementara, warga terpaksa menggunakan dermaga kayu di samping dermaga beton yang ambruk itu.
Dermaga kayu tersebut cukup tinggi, penumpang terpaksa naik turun tangga yang terbuat dari kayu bakau. Kalau pasang, tangga tersebut terendam dan licin yang dapat membahayakan warga.
"Kami berharap pemerintah daerah membangun dermaga itu untuk memperlancar akses transportasi dari luar terutama ibukota Tanjungbalai Karimun," kata dia.
Desa Sei Asam merupakan satu dari tiga desa di Pulau Belat, Kecamatan Kundur Utara. Pemerintah Kabupaten Karimun telah memutuskan untuk membentuk satu kecamatan di pulau itu dengan nama Kecamatan Belat.
Warga tentu berharap dengan pemekaran kecamatan itu dapat mempercepat pembangunan serta memperpendek rentang kendali birokrasi.
Terkait dermaga yang ambruk, Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq dalam kunjungan safari Ramadhan-nya pekan lalu menyatakan akan mengupayakan perbaikan dermaga itu pada APBD 2013.
"Saya sudah sampaikan kepada Kepala Bappeda untuk memasukkan dermaga itu untuk diperbaiki pada 2013," kata dia. (rdi/edy)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !