Harga Kedelai Mulai Merangkak Naik - Jurnal Terkini - Analisa Fakta-Data Terkini
Jurnal Terkini :
Home » » Harga Kedelai Mulai Merangkak Naik

Harga Kedelai Mulai Merangkak Naik

Written By Unknown on Saturday, August 4, 2012 | 10:58 PM

Karimun, Kepri, (Jurnal Terkini) - Kenaikan harga kacang kedelai di Pulau Jawa mulai menjalar ke daerah-daerah di pulau lain, termasuk di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Pedagang mulai menaikkan harga bahan pembuat tahu dan tempe itu dari Rp7.400 menjadi Rp8.000 per kilogram.

"Kami terpaksa menaikkan harga karena modal juga naik. Kalau biasanya Rp367.000 per kampit isi 50 kilogram, sekarang naik menjadi Rp380.000," kata Ahua, pedagang di Pasar Puakang, Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
harga kacang kedelai di Karimun merangkak naik
Kacang Kedelai Impor Alami Kenaikan (foto: jurnalterkini.com)
Kenaikan tersebut, menurut dia, memaksa dirinya untuk menaikkan harga jual kepada konsumen dari Rp7.400 menjadi Rp8.000/kg.

"Kenaikan harga itu mulai berlaku sejak dua hari lalu," kata dia.

Menurut dia, kedelai dagangannya merupakan kedelai impor dari Malaysia. Meski demikian, kenaikan tersebut tidak setinggi di Pulau Jawa yang menembus Rp9.000/kg.

Kenaikan harga kedelai memaksa pengusaha tahu dan tempe turut menaikkan harga jual kepada konsumen.

"Agar pembeli tidak terkejut, kami mengurangi volume tempe dengan harga yang sama seperti sebelumnya, yaitu Rp5.000 per potong," kata Ani, pedagang tempe.

Sedangkan untuk tahu, juga dikurangi dari 6 potong menjadi lima dalam satu bungkus dengan harga Rp4.000.

"Mau tidak mau terpaksa dinaikkan daripada merugi," ucapnya.

Meski harga naik, animo warga untuk membeli dua jenis komoditas itu tidak berkurang. Warga tetap ramai-ramai membeli karena tahu dan tempe masih termasuk makanan yang paling murah dan terjangkau oleh warga ekonomi menengah ke bawah.

"Daripada beli ikan, kami masih memilih tahu dan tempe, karena harganya lebih murah. Ikan juga tetap dibeli tapi hanya sekali-sekali saja," ucap Dinda, warga.

Dia berharap pemerintah membuat langkah-langkah untuk menekan harga kedelai sehingga harga tahu dan tempe tidak terus mengalami kenaikan.

"Kalau naik terus, kami tentu kesulitan sementara penghasilan kami sangat kecil. Kami hanya berasal dari keluarga buruh biasa yang penghasilannya tidak tetap," kata dia.

Pemerintah, kata dia, harus membuat kebijakan untuk menggalakkan kedelai sebagai salah satu prioritas pengembangan pertanian mengingat dua jenis makanan itu sudah sangat merakyat.

"Katanya ada kebijakan swasembada kedelai, tapi kok harganya teurs naik," ucapnya lagi. (rus)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1UKkh/
 
Support : Copyright © 2011. Jurnal Terkini - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya