Karimun, Kepri (Jurnal Terkini) - Pembangunan dermaga ponton di Kecamatan Durai Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau yang dikerjakan kontraktor CV. Ikrar Sejahtera dan konsultan pengawas PT. Wadah Cipta Tehnik dengan nomor kontrak 01/hub/SMPK/IV/2012, harga kontrak Rp1.933.574.000 dan waktu pelaksanaan 150 hari kelender terbengkalai.
Proyek dermaga ponton Kecamatan Durai Kabupaten Karimun yang terbengkalai |
Plang proyek dermaga ponton Durai yang terbengkalai |
Pantauan, dermaga dalam keadaan terbengkalai serta tidak ada tanda-tanda aktivitas pengerjaan oleh kontraktor yang anggaran pembangunannya berasal dari APBD Provinsi Kepulauan Riau 2012.
Terbengkalainya proyek Dinas Perhubungan Provinsi Kepri tersebut menghambat aktivitas upaya membuka akses transportasi bagi warga Kecamatan Durai, apalagi kecamatan tersebut hanya memiliki satu dermaga karena dermaga tersebut juga digunakan sebagai penghubung antarkecamatan maupun kabupaten.
Di tempat terpisah, salah seorang warga yang namanya enggan disebutkan namanya mengatakan, proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.933.574.000 itu sangat fantastis, sementara ia heran dengan anggaran sebegitu besar proyek justru terbengkalai.
"Kami dulu mendirikan bangunan dermaga yang sekarang digunakan masyarakat Durai dengan anggaran Rp.50 juta saja sudah cukup dan bisa bapak bapak lihat," ucapnya.
Menurut dia, konsultan pengawas tidak pernah kelihatan untuk meninjau pengerjaan proyek sehingga pengawasan menjadi lemah.
"Kami masyarakat meminta proyek dermaga ponton untuk dihentikan sementara, karena kami kecewa dengan proyek yang hanya menghamburkan uang rakyat. Kalaupun dermaga tersebut didirikan, tentu harus selalu dikontrol, bukan hanya terima gaji saja. Lebih baik kami dari masyarakat yang mengawasi ketimbang menggunakan konsultan pengawas yang tidak pernah berada di lokasi," tuturnya.
Dia menambahkan aparat penegak hukum sudah selayaknya menindak oknum Dinas Perhubungan yang menyerahkan proyek milyaran rupiah kepada kontraktor nakal. (her)
Terbengkalainya proyek Dinas Perhubungan Provinsi Kepri tersebut menghambat aktivitas upaya membuka akses transportasi bagi warga Kecamatan Durai, apalagi kecamatan tersebut hanya memiliki satu dermaga karena dermaga tersebut juga digunakan sebagai penghubung antarkecamatan maupun kabupaten.
Di tempat terpisah, salah seorang warga yang namanya enggan disebutkan namanya mengatakan, proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.933.574.000 itu sangat fantastis, sementara ia heran dengan anggaran sebegitu besar proyek justru terbengkalai.
"Kami dulu mendirikan bangunan dermaga yang sekarang digunakan masyarakat Durai dengan anggaran Rp.50 juta saja sudah cukup dan bisa bapak bapak lihat," ucapnya.
Menurut dia, konsultan pengawas tidak pernah kelihatan untuk meninjau pengerjaan proyek sehingga pengawasan menjadi lemah.
"Kami masyarakat meminta proyek dermaga ponton untuk dihentikan sementara, karena kami kecewa dengan proyek yang hanya menghamburkan uang rakyat. Kalaupun dermaga tersebut didirikan, tentu harus selalu dikontrol, bukan hanya terima gaji saja. Lebih baik kami dari masyarakat yang mengawasi ketimbang menggunakan konsultan pengawas yang tidak pernah berada di lokasi," tuturnya.
Dia menambahkan aparat penegak hukum sudah selayaknya menindak oknum Dinas Perhubungan yang menyerahkan proyek milyaran rupiah kepada kontraktor nakal. (her)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !