Kondisi ruas jalan lintas Poros Tanjung Samak menuju Desa Tanjung. Samak, Teluk Samak dan Gemala Sari memprihatinkan.
Jalan Poros Tiga Desa di Kecamatan Rangsang, Meranti, Riau rusak (foto: jurnalterkini/Iskandar) |
Meranti, Riau (jutek) - Warga tiga desa tersebut mengeluh akses jalan poros lintas Kecamatan yang rusak di wilayahnya. Pasalnya, jalan tersebut sudah lama rusak dan belum ada upaya perbaikan dari pemerintah setempat.
Rusaknya jalan penghubung antardesa di Kecamatan Rangsang tersebut, menjadi kendala masyarakat beberapa desa, utamanya petani, karena merupakan satu-satunya urat nadi perekonomian masyarakat.
Atan Taher (55), warga Gemala Sari kepada jurnalterkini.com, Minggu (27/1) mengaku sangat resah dengan kondisi jalan penghubung antar Desa dan menuju ke Kecamatan Rangsang tersebut.
Kendala tersulit, kata Atan Taher, yakni saat petani memasuki musim penghujan. Setidaknya, masyarakat petani tiga desa harus melintas di jalan tersebut sedikitnya empat kali dalam sehari, untuk mengangkut hasil tani mereka setelah panen, belum lagi siswa-siswi pergi sekolah tempat mereka menuntut ilmu.
"Tentu akan berimbas kepada kami, karena menyulitkan kami membawa hasil dari cocok tanam," jelasnya.
Irwansyah, tokoh pemuda di Gemala Sari yang sekarang berdomisili di Selatpanjang berharap, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti segera memperbaiki jalan tersebut yang semakin hari semakin parah.
Anggota DPRD Kep. Meranti yang berdomisili atau mempunyai dapil di daerah tersebut juga diharapkan dapat mendorong agar Pemkab segera melakukan perbaikan.
Kepala Desa Gemala Sari Syaiful saat dikonfirmasi Minggu (27/1) mengaku kalau warga desanya sangat resah dengan kondisi jalan tersebut.
"Saya sebagai Kepala Desa Gemalasari tentunya berharap jalan tersebut segera diperbai. Tidak hanya dari sektor perekonomian warga saja yang terhambat. sektor pendidikan, kepemerintahan, juga terganggu apalagi di musim penghujan. Warga terpaksa ekstra hati- hati untuk melalui jalan tersebut karna kondisi jalan tersebut sangat tidak layak pakai," pungkasnya. (Iskandar)
Rusaknya jalan penghubung antardesa di Kecamatan Rangsang tersebut, menjadi kendala masyarakat beberapa desa, utamanya petani, karena merupakan satu-satunya urat nadi perekonomian masyarakat.
Atan Taher (55), warga Gemala Sari kepada jurnalterkini.com, Minggu (27/1) mengaku sangat resah dengan kondisi jalan penghubung antar Desa dan menuju ke Kecamatan Rangsang tersebut.
Kendala tersulit, kata Atan Taher, yakni saat petani memasuki musim penghujan. Setidaknya, masyarakat petani tiga desa harus melintas di jalan tersebut sedikitnya empat kali dalam sehari, untuk mengangkut hasil tani mereka setelah panen, belum lagi siswa-siswi pergi sekolah tempat mereka menuntut ilmu.
"Tentu akan berimbas kepada kami, karena menyulitkan kami membawa hasil dari cocok tanam," jelasnya.
Irwansyah, tokoh pemuda di Gemala Sari yang sekarang berdomisili di Selatpanjang berharap, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti segera memperbaiki jalan tersebut yang semakin hari semakin parah.
Anggota DPRD Kep. Meranti yang berdomisili atau mempunyai dapil di daerah tersebut juga diharapkan dapat mendorong agar Pemkab segera melakukan perbaikan.
Kepala Desa Gemala Sari Syaiful saat dikonfirmasi Minggu (27/1) mengaku kalau warga desanya sangat resah dengan kondisi jalan tersebut.
"Saya sebagai Kepala Desa Gemalasari tentunya berharap jalan tersebut segera diperbai. Tidak hanya dari sektor perekonomian warga saja yang terhambat. sektor pendidikan, kepemerintahan, juga terganggu apalagi di musim penghujan. Warga terpaksa ekstra hati- hati untuk melalui jalan tersebut karna kondisi jalan tersebut sangat tidak layak pakai," pungkasnya. (Iskandar)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !