KESEPAKATAN antara Pemerintah Kabupaten Karimun dan Kabupaten Pelalawan di Pangkalan Kerinci pada Kamis (31/1) menjadi momentum bagi kedua kabupaten untuk mewujudkan "mimpi besar", yaitu merangkai pulau dengan beberapa jembatan, tidak tanggung-tanggung jembatan tersebut digagas akan dibangun melintasi Selat Malaka menuju Kukup, Johor, Malaysia.
Bupati Karimun H Nurdin Basirun dan Bupati Pelalawan HM Harris sepakat akan mewujudkan rencana besar tersebut dan tertuang dalam sebuah perjanjian kerja sama yang ditandatangani di hadapan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah kedua kabupaten.
Menurut Bupati Nurdin Basirun yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Abubakar, berdasarkan kajian teknis sementara, jembatan yang akan dibangun dimulai dari Kecamatan Kuala Kampar, Pulau Mendol di Penyalai Pelalawan dan berlanjut ke Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat, Pulau Belat Kecamatan Belat, Pulau Papan, Pulau Lumut, Pulau Parit, Pulau Karimun Besar, Pulau Karimun Anak, bahkan hingga Kukup, Johor.
Panjang jembatan diperkirakan sekitar 41,45 kilometer dengan total biaya pembangunan mencapai Rp58 triliun.
"Pembangunan jembatan akan memberikan dampak positif bagi Karimun karena akan menjadi gerbang perdagangan kawasan Asia dan internasional. Ini juga akan berpengaruh positif pada pengembangan investasi," ucapnya.
Dia mengatakan, pembangunan jembatan tersebut akan diupayakan dengan melakukan beberapa langkah strategis, yaitu pembentukan sekretariat bersama, merencanakan pertemuan pendahuluan dengan Pemerintah Negara Bagian Johor, Malaysia, mengajukan surat justifikasi yang kuat ke kementerian terkait dan DPR RI, publikasi gagasan di media dan audiensi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR RI.
Sementara itu, Kepala Bappeda Karimun H TS Arif Fadillah mengatakan pihaknya akan menyiapkan master plan untuk melengkapi master plan yang telah disusun Pemkab Pelalawan.
"Pembangunan jembatan ini akan kita usulkan ke pemerintah pusat melalui Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) Koridor Ekonomi Sumatra," kata Arif Fadillah.
Arif Fadillah mengatakan, pembangunan jembatan melalui Pelalawan-Karimun menuju Johor dinilai lebih strategis karena menjadi pintu masuk dari Asia menuju Sumatra dan Pulau Jawa.
"Jika dibandingkan dengan rencana jembatan Dumai-Rupat-Malaka, maka biaya pembangunan jembatan ini lebih sedikit sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi pusat untuk mewujudkannya," katanya.
Bupati Karimun H Nurdin Basirun dan Bupati Pelalawan HM Harris sepakat akan mewujudkan rencana besar tersebut dan tertuang dalam sebuah perjanjian kerja sama yang ditandatangani di hadapan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah kedua kabupaten.
Menurut Bupati Nurdin Basirun yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Abubakar, berdasarkan kajian teknis sementara, jembatan yang akan dibangun dimulai dari Kecamatan Kuala Kampar, Pulau Mendol di Penyalai Pelalawan dan berlanjut ke Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat, Pulau Belat Kecamatan Belat, Pulau Papan, Pulau Lumut, Pulau Parit, Pulau Karimun Besar, Pulau Karimun Anak, bahkan hingga Kukup, Johor.
Panjang jembatan diperkirakan sekitar 41,45 kilometer dengan total biaya pembangunan mencapai Rp58 triliun.
"Pembangunan jembatan akan memberikan dampak positif bagi Karimun karena akan menjadi gerbang perdagangan kawasan Asia dan internasional. Ini juga akan berpengaruh positif pada pengembangan investasi," ucapnya.
Dia mengatakan, pembangunan jembatan tersebut akan diupayakan dengan melakukan beberapa langkah strategis, yaitu pembentukan sekretariat bersama, merencanakan pertemuan pendahuluan dengan Pemerintah Negara Bagian Johor, Malaysia, mengajukan surat justifikasi yang kuat ke kementerian terkait dan DPR RI, publikasi gagasan di media dan audiensi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR RI.
Sementara itu, Kepala Bappeda Karimun H TS Arif Fadillah mengatakan pihaknya akan menyiapkan master plan untuk melengkapi master plan yang telah disusun Pemkab Pelalawan.
"Pembangunan jembatan ini akan kita usulkan ke pemerintah pusat melalui Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) Koridor Ekonomi Sumatra," kata Arif Fadillah.
Arif Fadillah mengatakan, pembangunan jembatan melalui Pelalawan-Karimun menuju Johor dinilai lebih strategis karena menjadi pintu masuk dari Asia menuju Sumatra dan Pulau Jawa.
"Jika dibandingkan dengan rencana jembatan Dumai-Rupat-Malaka, maka biaya pembangunan jembatan ini lebih sedikit sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi pusat untuk mewujudkannya," katanya.
Bupati Karimun, H.Nurdin Basirun, memaparkan rencana kerjasama dengan Kab. Pelalawan dalam pembangunan pembangunan jembatan Sumatra Semenanjung Melayu Pelalawan-Karimun-Kukup Malaysia. |
Bupati Pelalawan H.M Harris, dan Bupati Karimun, H.Nurdin Basirun, diskusi serius terkait rencana pembangunan jembatan merangkai pulau Pelalawan-Karimun-Kukup Malaysia |
Asisten Administrasi dan Umum Setkab Karimun Drs.Syamsuardi, Bupati Pelalawan H.M Harris, Bupati Karimun H. Nurdin Basirun, Wakil Bupati Pelalawan, H. Marwan Ibrahim |
Para kepala dinas dan badan Pemerintah Kabupaten Karimun |
Para kepala dinas, badan dan pejabat Pemerintah Kabupaten Pelalawan |
Bupati Karimun H.Nurdin Basirun, menyerahkan cinderamata kepada Bupati Pelalawan, H.M Harris, |
Bupati Karimun H.Nurdin Basirun, menandatangani nota kesepahaman program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan Kab Pelalawan |
Foto: Dokumentasi Humas Setkab Karimun
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !