Kadisperindagkop Karimun Muhammad Hasbi |
Karimun, Kepri, (Jurnal) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menggelar pelatihan manajemen bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk mendorong sektor ekonomi kerakyatan.
Kepala Dinas Perindagkop Karimun Muhammad Hasbi, Selasa mengatakan, pelatihan kewirausahaan itu digelar di Hotel Aston Tanjung Balai Karimun mulai Selasa (12/3) hingga Jumat (15/3) dengan pemateri dari Kementerian Perdagangan dengan diikuti 40 pelaku IKM berbagai produk makanan, minuman dan kerajinan tangan.
"Kami memberikan pelatihan agar pelaku industri kecil dan menengah bisa mengelola usahanya, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga memberi peluang potensinya lapangan pekerjaan baru," katanya.
Dia mengakui pembinaan terhadap pelaku IKM di Karimun selama ini belum optimal sehingga belum berpengaruh terhadap pasar yang masih dikuasai produk industri besar.
"Belum optimal. Contohnya saja Karimun belum memiliki produk unggulan yang bisa ditawarkan keluar dan menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Karimun," katanya.
Untuk itu, kata dia, pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pelaku IKM untuk mengemas produknya dengan bagus sehingga memiliki nilai jual dan daya saing di pasar.
"Nanti, kita akan lihat produk mana yang dihasilkan lebih berpotensi dijadikan unggulan untuk oleh-oleh bagi wisatawan," katanya.
Penentuan produk IKM unggulan menurut Hasbi harus dilihat dari berbagai aspek, di antaranya kemasan dan kualitas produk, ketersediaan bahan baku serta memiliki kekhasan yang tidak ditemukan di daerah lain.
"Kalau di Padang ada kerupuk sanjai, mungkin di Karimun bisa kerupuk udang atau kue berbahan baku rumput laut. Inilah yang akan kita upayakan, namun untuk mewujudkannya tentu harus didukung dengan manajemen yang bagus dari sebuah industri kecil dan menengah," tambahnya. (rud)
Kepala Dinas Perindagkop Karimun Muhammad Hasbi, Selasa mengatakan, pelatihan kewirausahaan itu digelar di Hotel Aston Tanjung Balai Karimun mulai Selasa (12/3) hingga Jumat (15/3) dengan pemateri dari Kementerian Perdagangan dengan diikuti 40 pelaku IKM berbagai produk makanan, minuman dan kerajinan tangan.
"Kami memberikan pelatihan agar pelaku industri kecil dan menengah bisa mengelola usahanya, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga memberi peluang potensinya lapangan pekerjaan baru," katanya.
Dia mengakui pembinaan terhadap pelaku IKM di Karimun selama ini belum optimal sehingga belum berpengaruh terhadap pasar yang masih dikuasai produk industri besar.
"Belum optimal. Contohnya saja Karimun belum memiliki produk unggulan yang bisa ditawarkan keluar dan menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Karimun," katanya.
Untuk itu, kata dia, pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pelaku IKM untuk mengemas produknya dengan bagus sehingga memiliki nilai jual dan daya saing di pasar.
"Nanti, kita akan lihat produk mana yang dihasilkan lebih berpotensi dijadikan unggulan untuk oleh-oleh bagi wisatawan," katanya.
Penentuan produk IKM unggulan menurut Hasbi harus dilihat dari berbagai aspek, di antaranya kemasan dan kualitas produk, ketersediaan bahan baku serta memiliki kekhasan yang tidak ditemukan di daerah lain.
"Kalau di Padang ada kerupuk sanjai, mungkin di Karimun bisa kerupuk udang atau kue berbahan baku rumput laut. Inilah yang akan kita upayakan, namun untuk mewujudkannya tentu harus didukung dengan manajemen yang bagus dari sebuah industri kecil dan menengah," tambahnya. (rud)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !