Meranti, Riau (Jurnal) - Sejak dua hari terakhir terhitung Kamis(8/3) hingga Jumat (9/3), sedikitnya 150 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari berbagai partai politik (parpol-red) dari berbagai penjuru wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau menjalani tes kejiwaan atau psikotes dipandu oleh tenaga ahli di Rumah Sakit Jiwa Panam, Kota Pekanbaru.
Bacaleg dari PAN daerah pemilihan Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Darul Waskito Cahyono mengatakan, dirinya sejak Kamis (7/3) sore sudah menginjakkan kaki di Kota Pekanbaru mengikuti tes kejiwaan tersebut.
“Salah satu syarat mencalonkan diri menjadi caleg, sebagaimana diwajibkan dalam Undang-undang Pemilu, seluruh bacaleg agar memenuhi berbagai persyaratan, termasuk tes kejiwaan," katanya.
Menurut, Darul Waskito, jadwal tes kejiwaan itu dilaksanakan pada jam kerja selama dua hari berturut-turut mulai Jumat (8/3) hingga Sabtu (9/3) dibimbing tenaga ahli dibantu tenaga medis RSJ Pekanbaru.
"Selain tes bacaleg Merantim, tes itu juga diikuti para bacaleg tingkat DPRD Riau. Tenaga pengujinya melibatkan puluhan psikiater," jelas mantan pembalap ternama Kota Selatpanjang itu.
Tidak hanya psikotes, para bacaleg juga diwajibkan mengikuti persyaratan bebas dari narkoba. Kalau benar itu dilakukan,maka tes bebas narkoba itu sebenarnya sudah dilakukan bagi bacaleg yang ikut mencalon pada pemilihan anggota legislative 2009 lalu.
"Kalau persyaratan bebas narkoba yang katanya disyaratkan dalam pencalonan, sebenarnya sudah dijalankan sejak Pemilu 2009 lalu. Kalau diterapkan kembali, jadi persyaratan itu bukan syarat yang baru" ujarnya lagi.
Darul menambahkan, psikotes kali ini sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Sebab sudah banyak pihak yang sebelumnya mengikuti tersebut seperti itu. Bahkan sejumlah parpol juga sudah melaksanakannya saat melakukan penjaringan dan penyaringan bacaleg.
Psikotes untuk menghindari adanya bakal calon anggota legislative yang gila ketika tidak terpilih, mengetahui karakter dan minat khusus dari setiap bakal calon anggota legislatif.
"Sehingga kelak, saat terpilih bisa ditempatkan di komisi atau bidang sesuai dengan kemampuannya, tentunya disesuaikan dengan kondisi fisik dan kejiwaan yang memadai. Dan sebaliknya pelaksanaan tes itu untuk memastikan para bacaleg tidak pernah mengalamii saki jiwa," pungkas Darul Waskito Cahyono. (isk/def)
Bacaleg dari PAN daerah pemilihan Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Darul Waskito Cahyono mengatakan, dirinya sejak Kamis (7/3) sore sudah menginjakkan kaki di Kota Pekanbaru mengikuti tes kejiwaan tersebut.
“Salah satu syarat mencalonkan diri menjadi caleg, sebagaimana diwajibkan dalam Undang-undang Pemilu, seluruh bacaleg agar memenuhi berbagai persyaratan, termasuk tes kejiwaan," katanya.
Menurut, Darul Waskito, jadwal tes kejiwaan itu dilaksanakan pada jam kerja selama dua hari berturut-turut mulai Jumat (8/3) hingga Sabtu (9/3) dibimbing tenaga ahli dibantu tenaga medis RSJ Pekanbaru.
"Selain tes bacaleg Merantim, tes itu juga diikuti para bacaleg tingkat DPRD Riau. Tenaga pengujinya melibatkan puluhan psikiater," jelas mantan pembalap ternama Kota Selatpanjang itu.
Tidak hanya psikotes, para bacaleg juga diwajibkan mengikuti persyaratan bebas dari narkoba. Kalau benar itu dilakukan,maka tes bebas narkoba itu sebenarnya sudah dilakukan bagi bacaleg yang ikut mencalon pada pemilihan anggota legislative 2009 lalu.
"Kalau persyaratan bebas narkoba yang katanya disyaratkan dalam pencalonan, sebenarnya sudah dijalankan sejak Pemilu 2009 lalu. Kalau diterapkan kembali, jadi persyaratan itu bukan syarat yang baru" ujarnya lagi.
Darul menambahkan, psikotes kali ini sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Sebab sudah banyak pihak yang sebelumnya mengikuti tersebut seperti itu. Bahkan sejumlah parpol juga sudah melaksanakannya saat melakukan penjaringan dan penyaringan bacaleg.
Psikotes untuk menghindari adanya bakal calon anggota legislative yang gila ketika tidak terpilih, mengetahui karakter dan minat khusus dari setiap bakal calon anggota legislatif.
"Sehingga kelak, saat terpilih bisa ditempatkan di komisi atau bidang sesuai dengan kemampuannya, tentunya disesuaikan dengan kondisi fisik dan kejiwaan yang memadai. Dan sebaliknya pelaksanaan tes itu untuk memastikan para bacaleg tidak pernah mengalamii saki jiwa," pungkas Darul Waskito Cahyono. (isk/def)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !