"Simpanan" Warga Malaysia Ditemukan Jadi Mayat

Sejumlah polisi mengangkat jenazah Reni menuju ambulans untuk dibawa ke RSUD Karimun

Karimun, Kepri, (Jurnal) - Reni (32), pacar "simpanan" apek berkewarganegaraan Malaysia ditemukan jadi mayat di  rumahnya di Kali Baru No.19 RT 01/RW 06, Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Minggu (10/3) sekitar pukul 17.00 WIB.

Uci (28), rekan satu rumah Reni mengaku kaget ketika menyaksikan tubuh Reni tidur dalam posisi terlentang di kamarnya. Selembar sapu tangan menutup wajah wanita asal Jawa Tengah tersebut.

"Biasanya dia tidak pernah tidur di kamar saya, tapi saat saya pulang dan masuk kamar. Dia tidur dengan sapu tangan menutup wajahnya, awalnya saya pikir dia bergurau, tapi saat sapu tangan saya geser, tidak ada gerakan dan ada darah di sini," katanya sambil menunjung hidungnya.

Uci mengaku baru saja pulang dari Pontian, Johor Bahru, Malaysia sekitar pukul 16.00 WIB. Saat tiba di rumah, pintu rumah, yaitu pintu besinya terkunci.

"Saya pulang sebulan sekali, jadi kalau saya pergi hanya dia yang ada di rumah. Tidak ada orang lain di rumah, kecuali Reni," katanya.

Menurut dia lagi, Reni memiliki hubungan dengan seorang "apek" Malaysia yang bernama Abun (50). Namun dia tidak tahu keberadaan Abun yang biasanya datang ke Karimun setiap akhir pekan.

"Reni dulunya sama-sama bekerja dengan saya di restoran di Pontian. Namun sudah satu bulan ia tak ke Malaysia. Ia punya 'abang' yang tinggal di Malaysia," katanya.

Ridho Simamora (28) warga Pelipit mengatakan kalau Reni adalah pacarnya. Terakhir kali ia bertemu dengan Reni pada senja, Sabtu (9/3).

"Saya sama dia jalan-jalan dengan Yamaha Mio miliknya ke Pantai Gloria, setelah itu saya diantar pulang dan dia juga pulang ke rumahnya. Sekitar pukul sembilan dia telepon ngajak saya karaoke, tapi saya tidak mau ikut karena ada abangnya yang dari Malaysia yang tiba tadi siang. Dia bilang karaoke enam orang," tuturnya.

Reni juga, kata dia, sempat menelepon dirinya sekitar pukul 05.00 WIB Minggu pagi. "Waktu dia telepon saya baru mau tidur usai nonton bola, tapi perkataannya tidak jelas. Telepon dimatikan dan dia kirim SMS yang bunyinya dia minta maaf kalau sudah mengganggu. Saya balik SMS, tapi tak dibalasnya," ucapnya.

Terkait tidak ditemukannya Yamaha Mio milik korban, Ridho yang mengaku karyawan perusahaan TV kabel itu mengaku tidak mengetahuinya.

"Saya tak tahu dimana motor itu," katanya.

Kematian Reni menghebohkan warga, hanya dalam sekejap halaman rumah kontrakan tersebut dikerumuni warga. Polisi memasang garis polisi untuk mencegah warga memasuki rumah, sementara tim identifikasi dari Polres Karimun tampak melakukan olah tempat kejadian perkara.

Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kematian korban. Namun, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Karimun untuk divisum. (rdi)