Pisah Sambut Siswa Kelas Jauh SMAN 1
Meranti, Riau (Jurnal) - Meski undang-undang menetapkan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari total APBD, namun di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau hanya mengalokasikan sekitar 16 persen.
Meranti, Riau (Jurnal) - Meski undang-undang menetapkan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari total APBD, namun di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau hanya mengalokasikan sekitar 16 persen.
Pisah Sambut Siswa Kelas Jauh SMAN I Desa Maini |
“Jika bicara undang-undang, maka alokasi anggaran pendidikan minimal atau paling sedikit harus 20 persen dari total APBD," ungkap HM Adil SH, politisi Partai Hanura Meranti yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Meranti, Selasa(30/4).
Dalam sambutan dalam acara pisah sambut pelajar kelas jauh XII SMA I di Desa Maini Kecamatan Tebingtinggi Barat, HM Adil SH yang memastikan maju sebagai caleg DPRD Riau 2014 dari dapil Dumai, Bengkalis dan Meranti itu mengatakan, aturan 20 persen untuk pendidikan bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seluruh rakyat Indonesia dalam hal upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
"20 Persen dari APBD wajib dialokasikan. Itu minimal, tidak boleh dikurangi. Tapi jika suatu daerah mengalokasikan lebih dari 20 persen, Ya lebih bagus. Namun yang sangat kita sesalkan, dari lebih kurang Rp1,34 triliun APBD Meranti 2013, maka anggaran pendidikan hanya Rp222 miliar lebih. Seharusnya jika 20 persen maka dana untuk pendidikan tahun ini Rp280 miliar lebih,” katanya.
Menurutnya, khusus SMA 1 kelas jauh di Desa Maini, anggarannya harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Kepulauan Meranti. Sehingga sekolah kelas jauh ini dapat meningkatkan kualitas anak didiknya.
"Sebab besar kecilnya alokasi anggaran itu termasuk faktor penting dalam membantu memberikan hasil pembelajaran yang maksimal kepada masyarakat sekitarnya," ucapnya.
"Berdasarkan data yang kita miliki, secara umumn siswa disini mayoritas kurang mampu. Makanya perlu dibantu,” ujarnya yang menyebutkan bahwa tahun ini sekolah tersebut akan dibangun pustaka, semenisasi lapangan, gedung baru dan lainnya.
Para siswa yang akan meninggalkan sekolah ini diharapkan dapat terus berjuang dan tidak membuang-buang waktu. Karena bisa membuat tertinggal dari siswa sekolah laini. “Kita harus berpacu, siapa cepat dia yang dapat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Adil juga menawarkan 2 siswa putra dan putri jurusan Matematika dan Bahasa Inggris untuk melanjutkan pendidikan ke fakultas yang ia dirikan di Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa tahun lalu.
Biaya ditanggung selama satu tahun, untuk tahun berikutnya orang tua tidak perlu risau memikirkan biaya kuliah anaknya karena Pemkab Meranti juga sudah menyediakan beasiswa untuk DIII maupun S1," jelasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Drs M Arif MN MPdi menegaskan, masalah pendidikan menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, guru, masyarakat dan orang tua.
"Jadi untuk meningkatkan mutu pendidikan itu perlu kerja sama dan dukungan semua pihak. Jika satu elemen saja yang kurang, maka peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa berjalan baik sebagaimana kita harapkan.”ungkapnya..
Ia berharap pendidikan di sekolah tersebut bisa maju dan berkembang. Salah satu caranya harus menonjolkan keunggulan sendiri. Pendidikan adalah investasi yang tidak bisa hanya didapatkan besok, namun perlu program jangka pendek maupun panjang.
"Untuk bisa menyaingi sekolah lain serta mencapai tujuan kualitas guru juga perlu ditingkatkan, pihak sekolah harus punya program unggulan yang bisa ditonjolkan,” ujarnya.
Kepada siswa yang akan meninggalkan sekolah ini, diharapkan bisa terus bekerja keras dan berjuang.
“Yang harus digali dan dikembangkan adalah pola pikir. Jangan hanya ketergantungan kepada nasib dan pengetahuan saja,” sebut M Arif.
Meranti itu yang berharap kepada siswa yang dinyatakan lulus nantinya tidak dibenarkan untuk mencoret baju dan kebut-kebutan di jalan raya, karena itu tidak menunjukkan kalau kita adalah anak-anak terpelajar, untuk kelak lulus nanti jangan terlalu gembira, begitu juga jika tidak lulus jangan bersedih.
Menyangkut tidak sampai 20 persen alokasi pendidikan dari APBD, M Arif mengatakan ia enggan menanggapinya karena ia mengatakan tidak turut serta dalam pembahasan anggaran. (isk/def)
Dalam sambutan dalam acara pisah sambut pelajar kelas jauh XII SMA I di Desa Maini Kecamatan Tebingtinggi Barat, HM Adil SH yang memastikan maju sebagai caleg DPRD Riau 2014 dari dapil Dumai, Bengkalis dan Meranti itu mengatakan, aturan 20 persen untuk pendidikan bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seluruh rakyat Indonesia dalam hal upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
"20 Persen dari APBD wajib dialokasikan. Itu minimal, tidak boleh dikurangi. Tapi jika suatu daerah mengalokasikan lebih dari 20 persen, Ya lebih bagus. Namun yang sangat kita sesalkan, dari lebih kurang Rp1,34 triliun APBD Meranti 2013, maka anggaran pendidikan hanya Rp222 miliar lebih. Seharusnya jika 20 persen maka dana untuk pendidikan tahun ini Rp280 miliar lebih,” katanya.
Menurutnya, khusus SMA 1 kelas jauh di Desa Maini, anggarannya harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Kepulauan Meranti. Sehingga sekolah kelas jauh ini dapat meningkatkan kualitas anak didiknya.
"Sebab besar kecilnya alokasi anggaran itu termasuk faktor penting dalam membantu memberikan hasil pembelajaran yang maksimal kepada masyarakat sekitarnya," ucapnya.
"Berdasarkan data yang kita miliki, secara umumn siswa disini mayoritas kurang mampu. Makanya perlu dibantu,” ujarnya yang menyebutkan bahwa tahun ini sekolah tersebut akan dibangun pustaka, semenisasi lapangan, gedung baru dan lainnya.
Para siswa yang akan meninggalkan sekolah ini diharapkan dapat terus berjuang dan tidak membuang-buang waktu. Karena bisa membuat tertinggal dari siswa sekolah laini. “Kita harus berpacu, siapa cepat dia yang dapat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Adil juga menawarkan 2 siswa putra dan putri jurusan Matematika dan Bahasa Inggris untuk melanjutkan pendidikan ke fakultas yang ia dirikan di Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa tahun lalu.
Biaya ditanggung selama satu tahun, untuk tahun berikutnya orang tua tidak perlu risau memikirkan biaya kuliah anaknya karena Pemkab Meranti juga sudah menyediakan beasiswa untuk DIII maupun S1," jelasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Drs M Arif MN MPdi menegaskan, masalah pendidikan menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, guru, masyarakat dan orang tua.
"Jadi untuk meningkatkan mutu pendidikan itu perlu kerja sama dan dukungan semua pihak. Jika satu elemen saja yang kurang, maka peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa berjalan baik sebagaimana kita harapkan.”ungkapnya..
Ia berharap pendidikan di sekolah tersebut bisa maju dan berkembang. Salah satu caranya harus menonjolkan keunggulan sendiri. Pendidikan adalah investasi yang tidak bisa hanya didapatkan besok, namun perlu program jangka pendek maupun panjang.
"Untuk bisa menyaingi sekolah lain serta mencapai tujuan kualitas guru juga perlu ditingkatkan, pihak sekolah harus punya program unggulan yang bisa ditonjolkan,” ujarnya.
Kepada siswa yang akan meninggalkan sekolah ini, diharapkan bisa terus bekerja keras dan berjuang.
“Yang harus digali dan dikembangkan adalah pola pikir. Jangan hanya ketergantungan kepada nasib dan pengetahuan saja,” sebut M Arif.
Meranti itu yang berharap kepada siswa yang dinyatakan lulus nantinya tidak dibenarkan untuk mencoret baju dan kebut-kebutan di jalan raya, karena itu tidak menunjukkan kalau kita adalah anak-anak terpelajar, untuk kelak lulus nanti jangan terlalu gembira, begitu juga jika tidak lulus jangan bersedih.
Menyangkut tidak sampai 20 persen alokasi pendidikan dari APBD, M Arif mengatakan ia enggan menanggapinya karena ia mengatakan tidak turut serta dalam pembahasan anggaran. (isk/def)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !