Jhonphanix, manejer Tim Futsal Rajawali FC berfoto bersama pemain mejelang laga melawan Abal-Abal FC yang dimenangi Abal-Abal dengan skor 4-0 |
Meranti, Riau (Jurnal) - Manejer tim futsal Rajawali FC, Jhon Phanix mengakui ketangguhan tim Abal-Abal FC setelah timnya dikalahkan dalam laga penyisihan Turnamen Afifa Cup I yang diikuti 44 tim Minggu (7/4) dengan skor telak 4-0 di Lapangan Futsal Afifa Jalan Banglas Kota Selatpanjang,
Tim Rajawali FC yang diuntungkan kemenangan satu poin tanpa tanding (bay) saat melawan Abal-Abal FC, sebelumnya menakhlukkan tim KMC FC, yang pada awal permainanya hingga menit kedelapan mampu menyajikan permainan menarik yaitu saling serang hingga pemain ketua tim nyaris membahayakan gawang lawan.
Sayangnya, pada menit-menit berikutnya tim Rajawali FC yang berkostum hijau stabilo dimotori Mulyono bernomor punggung 07 itu tidak mampu mengimbangi laju permainan individu tim Abal-Abal FC yang berkostum orange lis hitam dengan Roni nomor punggung 02 sebagai kapten lapangan.
Meskipun serangan masing masing tim sempat membahayakan gawang lawan, namun berkat penguasaan bola secara individual dan didukung permainan yang rapi dan disiplin tinggi, sehingga nyaris membalikkan kedudukan dimana tendangan keras dari tengah nyaris saja membobol gawang Abal Abal. Bahkan tendangan kuat pemain no 2 sempat menghempaskan kiper Abal Abal yang terjatuh dan sempat menghentikan permainan.
Lima menit menjelang berakhirnya babak pertama, tempo permainan Rajawali mulai lemah yang mengakibatkan jebolnya gawang mereka berkat umpan pendek yang diterima dari pemain Abal Abal dengan kostum 4, akhirnya pemain berpostur kecil dengan no punggung 5 yaitu Farox memecah kebuntuan dengan membobol gawang Rajawali hingga istirahat babak pertama kedudukan tetap 1-0 untuk Abal-abal.
Memasuki babak kedua, para pemain Abal-Abal yang dikomandoi Roni itu terus meningkatkan volume serangan, hasilnya pada menit kelima dan kedelapan, Farox secara meyakinkan memasukkan bola ke gawang Rajawali FC yang dijaga Dedek dengan nomor punggung 20.
Sebagai gol pamungkas, Parox kembali menyarangkan bola melalui tendangan kerasnya dari sisi kiri gawang sehingga skor akhir 4-0 untuk kemenangan Abal-abal FC.
Menanggapi kekalahan timnya, Jhonphanix mengakui pertandingan melawan Abal-Abal ujian terberat bagi timnya yang kurang diunggulkan.
"Kita mengakui ketangguhan pemain tim futsal Abal-Abal yang memiliki skil dan performas sangat bagus dan kompak,Tapi kekalahan ini akan kami jadikan pelajaran yang sangat berharga buat memperbaiki kemampuan pemain dalam bermain sikulit bundar," tuturnya.
Yang jelas, kata dia, pertandingan menjadi pelajaran berharga karena lawan yang dihadapi merupakan tim kuat dengan kualitas pemain yang sangat bagus.
"Jika kita bandingkan dengan memampuan pemain kita, pastinya tidak seimbang tapi ini sebuah permainan. Harus ada yang kalah dan menang. Kedepanya kita akan berupaya semaksimal mungkin melakukan perbaikan secara total agar pada turnamen berikutnya mampu meningkatkan pola permainan individua maupun tim. Intinya bukan kemenangan yang kita inginkan, tapi pelajaran dan sportivitas olahraga, " ujarnya usai pertandingan. (isk/def)
Tim Rajawali FC yang diuntungkan kemenangan satu poin tanpa tanding (bay) saat melawan Abal-Abal FC, sebelumnya menakhlukkan tim KMC FC, yang pada awal permainanya hingga menit kedelapan mampu menyajikan permainan menarik yaitu saling serang hingga pemain ketua tim nyaris membahayakan gawang lawan.
Sayangnya, pada menit-menit berikutnya tim Rajawali FC yang berkostum hijau stabilo dimotori Mulyono bernomor punggung 07 itu tidak mampu mengimbangi laju permainan individu tim Abal-Abal FC yang berkostum orange lis hitam dengan Roni nomor punggung 02 sebagai kapten lapangan.
Meskipun serangan masing masing tim sempat membahayakan gawang lawan, namun berkat penguasaan bola secara individual dan didukung permainan yang rapi dan disiplin tinggi, sehingga nyaris membalikkan kedudukan dimana tendangan keras dari tengah nyaris saja membobol gawang Abal Abal. Bahkan tendangan kuat pemain no 2 sempat menghempaskan kiper Abal Abal yang terjatuh dan sempat menghentikan permainan.
Lima menit menjelang berakhirnya babak pertama, tempo permainan Rajawali mulai lemah yang mengakibatkan jebolnya gawang mereka berkat umpan pendek yang diterima dari pemain Abal Abal dengan kostum 4, akhirnya pemain berpostur kecil dengan no punggung 5 yaitu Farox memecah kebuntuan dengan membobol gawang Rajawali hingga istirahat babak pertama kedudukan tetap 1-0 untuk Abal-abal.
Memasuki babak kedua, para pemain Abal-Abal yang dikomandoi Roni itu terus meningkatkan volume serangan, hasilnya pada menit kelima dan kedelapan, Farox secara meyakinkan memasukkan bola ke gawang Rajawali FC yang dijaga Dedek dengan nomor punggung 20.
Sebagai gol pamungkas, Parox kembali menyarangkan bola melalui tendangan kerasnya dari sisi kiri gawang sehingga skor akhir 4-0 untuk kemenangan Abal-abal FC.
Menanggapi kekalahan timnya, Jhonphanix mengakui pertandingan melawan Abal-Abal ujian terberat bagi timnya yang kurang diunggulkan.
"Kita mengakui ketangguhan pemain tim futsal Abal-Abal yang memiliki skil dan performas sangat bagus dan kompak,Tapi kekalahan ini akan kami jadikan pelajaran yang sangat berharga buat memperbaiki kemampuan pemain dalam bermain sikulit bundar," tuturnya.
Yang jelas, kata dia, pertandingan menjadi pelajaran berharga karena lawan yang dihadapi merupakan tim kuat dengan kualitas pemain yang sangat bagus.
"Jika kita bandingkan dengan memampuan pemain kita, pastinya tidak seimbang tapi ini sebuah permainan. Harus ada yang kalah dan menang. Kedepanya kita akan berupaya semaksimal mungkin melakukan perbaikan secara total agar pada turnamen berikutnya mampu meningkatkan pola permainan individua maupun tim. Intinya bukan kemenangan yang kita inginkan, tapi pelajaran dan sportivitas olahraga, " ujarnya usai pertandingan. (isk/def)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !