Karimun, Kepri (Jurnal) - Wakil Ketua Komisi A DPRD Karimun, Provinsi Kepulauan Riau Zulfikar menyayangkan masih ada pasien yang mengeluhkan buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah meski sudah berstatus badan layanan umum daerah (BLUD).
"Persoalan keluhan pasien ini sangat mengecewakan. Seharusnya pelayanan RSUD meningkat, bukan memburuk," katanya di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Zulfikar mengatakan itu terkait keluhan tidak berfungsinya pendingin ruangan atau AC oleh pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang menjalani perawatan di lantai 4 RSUD Karimun.
"Masa cuma masalah AC tidak bisa diselesaikan. Itukan terkesan mengada-ada," katanya.
Politisi Partai Hanura mengaku kesal karena pasien tersebut merupakan pasien miskin yang menjadi peserta Jamkesmas.
"Timbul kesan ada pembedaan layanan antara pasien miskin dengan pasien mampu di Rumah Sakit kita ini. Masalah itu akan menimbulkan kesenjangan sosial, sementara setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan yang layak di negara tercinta ini," paparnya.
Kalau melihat status RSUD karimun saat ini yang sudah menjadi BLUD, menurut dia pelayanan seharusnya makin membaik, bukan sebaliknya dan menimbulkan kesan mengkelas-kelaskan pasien, seolah orang miskin dilarang sakit.
Enam pasien Jamkesmas yang dirawat di kamar 406 lantai IV RSUD Karimun mengeluh karena AC tidak berfungsi tanpa ada perbaikan dari manajemen RSUD.
Rosma (52 tahun) pasien asal Pongkar yang menempati kamar 406 sejak Senin (27/5) mengatakan, " Kami masuk rumah sakit ini dengan pembiayaan Jamkesmas, kondisi kamar ini memang AC-nya tidak hidup, rusak. Kami sudah 5 hari disini, tapi belum ada petugas yang datang memperbaikinya."
Menurut dia, udara dalam kamar menjadi panas panas sehingga suaminya terpaksa membeli kipas angin.
"Mau bagaimana lagi, soalnya panas, apalagi di sini pasiennya ramai. Kamar ini penuh ditambah lagi dengan keluarga pasien yang berkunjung, membuat kamar ini semakin pengap". tuturnya.
Dirut RSUD Karimun Agung Martyarto ketika dikonfirmasi via telepon seluler dengan grogi mengatakan, "Ttolong jangan diangkat dulu beritanya, masalah ini masih dalam tahap pengerjaan dari bagian perawatan di RSUD. Dan hari ini jam kantor sudah berakhir, jadi kami tidak dapat memberikan informasi. Kalau mau besok pagi datang ke RSUD dan tanyakan apa masalahnya, karena besok semuanya ada, mulai dari TU, bagian perawatan, dan yang lainnya, kalian bebas bertanya apa saja, tapi tolong pemberitaannya yang berimbang.".
Sementara Itu, Kepala Dinas Kesehatan Karimun Sensissiana yang juga dihubungi Via telepon seluler mengatakan hal yang sama.
"Kenapa masalahnya? Kalau memeng itu yang terjadi, sepertinya saat ini sedang ada perbaikan di RSUD, coba nanti saya tanya TU dan bagian perawatan dimana kendalanya. Karena sekarang ini sudah diluar jam kantor jadi petugas di sana sudah pulang semua", kata Sensissiana. (dso)
Seorang pasien Jamkesmas menggunakan kipas angin saat dirawat di lantai IV RSUD Karimun, Jumat (31/5) karena AC rusak tak kunjung diperbaiki |
Zulfikar mengatakan itu terkait keluhan tidak berfungsinya pendingin ruangan atau AC oleh pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang menjalani perawatan di lantai 4 RSUD Karimun.
"Masa cuma masalah AC tidak bisa diselesaikan. Itukan terkesan mengada-ada," katanya.
Politisi Partai Hanura mengaku kesal karena pasien tersebut merupakan pasien miskin yang menjadi peserta Jamkesmas.
"Timbul kesan ada pembedaan layanan antara pasien miskin dengan pasien mampu di Rumah Sakit kita ini. Masalah itu akan menimbulkan kesenjangan sosial, sementara setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan yang layak di negara tercinta ini," paparnya.
Kalau melihat status RSUD karimun saat ini yang sudah menjadi BLUD, menurut dia pelayanan seharusnya makin membaik, bukan sebaliknya dan menimbulkan kesan mengkelas-kelaskan pasien, seolah orang miskin dilarang sakit.
Enam pasien Jamkesmas yang dirawat di kamar 406 lantai IV RSUD Karimun mengeluh karena AC tidak berfungsi tanpa ada perbaikan dari manajemen RSUD.
Rosma (52 tahun) pasien asal Pongkar yang menempati kamar 406 sejak Senin (27/5) mengatakan, " Kami masuk rumah sakit ini dengan pembiayaan Jamkesmas, kondisi kamar ini memang AC-nya tidak hidup, rusak. Kami sudah 5 hari disini, tapi belum ada petugas yang datang memperbaikinya."
Menurut dia, udara dalam kamar menjadi panas panas sehingga suaminya terpaksa membeli kipas angin.
"Mau bagaimana lagi, soalnya panas, apalagi di sini pasiennya ramai. Kamar ini penuh ditambah lagi dengan keluarga pasien yang berkunjung, membuat kamar ini semakin pengap". tuturnya.
Dirut RSUD Karimun Agung Martyarto ketika dikonfirmasi via telepon seluler dengan grogi mengatakan, "Ttolong jangan diangkat dulu beritanya, masalah ini masih dalam tahap pengerjaan dari bagian perawatan di RSUD. Dan hari ini jam kantor sudah berakhir, jadi kami tidak dapat memberikan informasi. Kalau mau besok pagi datang ke RSUD dan tanyakan apa masalahnya, karena besok semuanya ada, mulai dari TU, bagian perawatan, dan yang lainnya, kalian bebas bertanya apa saja, tapi tolong pemberitaannya yang berimbang.".
Sementara Itu, Kepala Dinas Kesehatan Karimun Sensissiana yang juga dihubungi Via telepon seluler mengatakan hal yang sama.
"Kenapa masalahnya? Kalau memeng itu yang terjadi, sepertinya saat ini sedang ada perbaikan di RSUD, coba nanti saya tanya TU dan bagian perawatan dimana kendalanya. Karena sekarang ini sudah diluar jam kantor jadi petugas di sana sudah pulang semua", kata Sensissiana. (dso)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !