Tanjungpinang (Jurnal) - Musibah menimpa dua nelayan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, tepatnya nelayan di Desa Numbing. Kedua nelayan itu tewas mengenaskan terkena bom ikan, Selasa.
Informasi dihimpun, dua nelayan merupakan kakak adik, masing-masing Saniman dan Pendi, mereka menangkap ikan bersama Sumardi dengan menggunakan bom ikan.
Informasi dihimpun, dua nelayan merupakan kakak adik, masing-masing Saniman dan Pendi, mereka menangkap ikan bersama Sumardi dengan menggunakan bom ikan.
Ilustrasi (radiogwp.com) |
Camat Bintan Zulkhairi sebagaimana dikutip antarakepri.com mengatakan, musibah itu terjadi sekitar pukul 14.00, saat Saniman yang berusia 47 tahun dan Pendi (27), adiknya saat bom ikan meledak diatas kapal alias pompong yang mereka gunakan.
"Serpihan pompong dan satu jempol kaki ditemukan saat penyisiran. Jempol kaki itu diduga milik korban," kata Zulkhairi.
Korban selamat Sumardi ketika diperiksa kepolisian setempat menyatakan bom tersebut meledak saat korban akan memotong sumbu yang terbuat dari balerang.
Hingga berita ini disiarkan, kedua korban masih belum ditemukan. (antara/red)
"Serpihan pompong dan satu jempol kaki ditemukan saat penyisiran. Jempol kaki itu diduga milik korban," kata Zulkhairi.
Korban selamat Sumardi ketika diperiksa kepolisian setempat menyatakan bom tersebut meledak saat korban akan memotong sumbu yang terbuat dari balerang.
Hingga berita ini disiarkan, kedua korban masih belum ditemukan. (antara/red)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !