 |
| Ketua Komisi B DPRD Karimun Jhon Abrison |
Karimun, Kepri, (Jurnal) - Komisi B DPRD Karimun, Provinsi Kepulauan Riau meminta tempat hiburan malam (THM) mematuhi jadwal buka dan tutup selama bulan Ramadhan.
Permintaan tersebut disampaikan melalui Ketua Komisi B Jhon Abrison dalam hearing dengan pengusaha hiburan, pengurus PHRI, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya serta Satpol-PP belum lama ini.
Jhon Abrison mengatakan, ketentuan buka tutup THM diatur secara jelas dalam Perda No2 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan.
Dalam perda itu, secara tegas disebutkan bahwa THM wajib tutup pada tiga malam di awal, tiga malam di pertengahan, satu malam saat peringatan Nuzul Quran dan tiga malam di akhir Ramadhan.
"Kami minta pengusaha hiburan malam mematuhi jadwal tersebut. Kami berharap satuan kerja terkait melakukan pengawasan agar tidak ada THM yang tetap buka pada malam-malam yang diwajibkan untuk tutup," ucapnya.
Jhon Abrison sempat mengungkapkan kekesalannya karena beberapa THM tetap buka pada hari besar keagamaan beberapa waktu lalu.
Dia berharap, pengusaha hiburan membaca Perda tersebut dan melaksanakannya.
"Ketentuan itu tidak hanya untuk mematuhi Perda, tapi untuk menghormati umat beragama yang sedang menunaikan ibadah. Jangan sampai, masyarakat marah karena masih ada THM yang tetap buka," katanya.
Anggota Komisi B Siti Saparani mengatakan dirinya turut serta menyusun perda tersebut. Dia berharap semua pihak mematuhinya agar perda tersebut tidak sia-sia.
"Penyusunan perda menghabiskan anggaran yang tidak sedikit, kami harapkan semuanya mematuhi agar anggaran yang sudah dihabiskan tidak terbuang sia-sia," ucapnya. (rdi)
Permintaan tersebut disampaikan melalui Ketua Komisi B Jhon Abrison dalam hearing dengan pengusaha hiburan, pengurus PHRI, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya serta Satpol-PP belum lama ini.
Jhon Abrison mengatakan, ketentuan buka tutup THM diatur secara jelas dalam Perda No2 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan.
Dalam perda itu, secara tegas disebutkan bahwa THM wajib tutup pada tiga malam di awal, tiga malam di pertengahan, satu malam saat peringatan Nuzul Quran dan tiga malam di akhir Ramadhan.
"Kami minta pengusaha hiburan malam mematuhi jadwal tersebut. Kami berharap satuan kerja terkait melakukan pengawasan agar tidak ada THM yang tetap buka pada malam-malam yang diwajibkan untuk tutup," ucapnya.
Jhon Abrison sempat mengungkapkan kekesalannya karena beberapa THM tetap buka pada hari besar keagamaan beberapa waktu lalu.
Dia berharap, pengusaha hiburan membaca Perda tersebut dan melaksanakannya.
"Ketentuan itu tidak hanya untuk mematuhi Perda, tapi untuk menghormati umat beragama yang sedang menunaikan ibadah. Jangan sampai, masyarakat marah karena masih ada THM yang tetap buka," katanya.
Anggota Komisi B Siti Saparani mengatakan dirinya turut serta menyusun perda tersebut. Dia berharap semua pihak mematuhinya agar perda tersebut tidak sia-sia.
"Penyusunan perda menghabiskan anggaran yang tidak sedikit, kami harapkan semuanya mematuhi agar anggaran yang sudah dihabiskan tidak terbuang sia-sia," ucapnya. (rdi)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !