Karimun (Jurnal) - Kaburnya delapan tahanan Rutan Kelas IIA Batam yang saat ini masih buron menjadi perhatian serius dari aparat Kepolisian Sektor Urban Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, sehingga mereka menggelar razia di kos-kosan untuk memburu para tahanan yang kabur tersebut, Selasa (23/7).
Dengan bantuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), razia tersebut juga menjaring seorang pelajar salah satu SMA negeri di karimun dan dua pasangan mesum tanpa memiliki surat nikah alias kumpul kebo, yang mana total keseluruhan yang terjaring ada sembilan orang. Lima diantaranya perempuan dan empat laki-laki.
Dalam operasi tersebut, turut diamankan empat orang tanpa identitas atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mereka langsung digiring ke Kantor Satpol PP untuk didata dan diberikan pembinaan.
Adapun sasaran utama razia adalah kos-kosan di Puakang Kelurahan Sungai Lakam. Dalam razia tersebut, petugas menemukan beberapa penghuni kos yang mengaku tak memiliki pekerjaan, setelah diinterogasi mereka tetap saja berkelit memiliki abang yang bekerja di Malaysia.
Kapolsek Urban Tanjungbalai Karimun, Kompol Syafruddin Dalimunthe yang memimpin langsung razia tersebut mengatakan, razia itu merupakan kegiatan rutin yang terus ditingkatkan, tujuannya membasmi penyakit masyarakat.
Sedangkan sasarannya adalah dikarenakan dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka kos-kosan yang menjadi target utama razia termasuk penginapan.
"Di samping itu, razia ini juga untuk mencari buronan yang belum tertangkap sebanyak delapan orang dari Rutan Kelas II A di Batam, karena hal itu juga merupakan tanggungjawab kita bersama untuk mencari dan mengembalikannya," kata Dalimunthe.
Kapolsek mengatakan, tujuan razia adalah meningkatkan pengamanan dengan indikasi bahwa tahanan dari Rutan Batam yang saat ini masih dicari mengarah ke Karimun.
"Mana tau ada penghuni kos-kosan yang menyimpan atau menyembunyikan cowok yang kabur dari tahanan di Batam beberapa hari lalu," ujarnya.
Dalimunthe mengharapkan kegiatan dapat menciptakan situasi yang kondusif di Kecamatan Karimun.
Untuk pelajar yang terjaring akan dipanggil orang tua dan kepala sekolahnya serta menanyakan apa permasalahan yang dihadapi, sehingga sang siswa tersebut sampai tinggal di kos-kosan. "Padahal orang tuanya masih ada dan untuk yang tidak memiliki identitas diri diserahkan ke Satpol PP termasuk pasangan mesum, sedangkan yang melanggar tindak pidana maka akan kita proses secara hukum," tuturnya
Ditanya mengenai indikasi delapan tahanan yang kabur dan saat ini masih buron ternyata bersembunyi di Kabupaten Karimun? Dalimunthe mengaku bahwa sasaran razia tersebut salah satunya adalah memang untuk mencari mereka. Namun demikian, di samping itu bagaimana terciptanya situasi yang kondusif di wilayah Kecamatan Karimun. (edy)
Dalam operasi tersebut, turut diamankan empat orang tanpa identitas atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mereka langsung digiring ke Kantor Satpol PP untuk didata dan diberikan pembinaan.
Adapun sasaran utama razia adalah kos-kosan di Puakang Kelurahan Sungai Lakam. Dalam razia tersebut, petugas menemukan beberapa penghuni kos yang mengaku tak memiliki pekerjaan, setelah diinterogasi mereka tetap saja berkelit memiliki abang yang bekerja di Malaysia.
Kapolsek Urban Tanjungbalai Karimun, Kompol Syafruddin Dalimunthe yang memimpin langsung razia tersebut mengatakan, razia itu merupakan kegiatan rutin yang terus ditingkatkan, tujuannya membasmi penyakit masyarakat.
Sedangkan sasarannya adalah dikarenakan dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka kos-kosan yang menjadi target utama razia termasuk penginapan.
"Di samping itu, razia ini juga untuk mencari buronan yang belum tertangkap sebanyak delapan orang dari Rutan Kelas II A di Batam, karena hal itu juga merupakan tanggungjawab kita bersama untuk mencari dan mengembalikannya," kata Dalimunthe.
Kapolsek mengatakan, tujuan razia adalah meningkatkan pengamanan dengan indikasi bahwa tahanan dari Rutan Batam yang saat ini masih dicari mengarah ke Karimun.
"Mana tau ada penghuni kos-kosan yang menyimpan atau menyembunyikan cowok yang kabur dari tahanan di Batam beberapa hari lalu," ujarnya.
Dalimunthe mengharapkan kegiatan dapat menciptakan situasi yang kondusif di Kecamatan Karimun.
Untuk pelajar yang terjaring akan dipanggil orang tua dan kepala sekolahnya serta menanyakan apa permasalahan yang dihadapi, sehingga sang siswa tersebut sampai tinggal di kos-kosan. "Padahal orang tuanya masih ada dan untuk yang tidak memiliki identitas diri diserahkan ke Satpol PP termasuk pasangan mesum, sedangkan yang melanggar tindak pidana maka akan kita proses secara hukum," tuturnya
Ditanya mengenai indikasi delapan tahanan yang kabur dan saat ini masih buron ternyata bersembunyi di Kabupaten Karimun? Dalimunthe mengaku bahwa sasaran razia tersebut salah satunya adalah memang untuk mencari mereka. Namun demikian, di samping itu bagaimana terciptanya situasi yang kondusif di wilayah Kecamatan Karimun. (edy)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !