Karimun, Kepri, (Jurnal) - Sebanyak 3.360 botol minuman dengan kadar alkohol tinggi yang nilainya sangat fantastis, sekitar Rp3 miliar gagal diselundupkan ke Provinsi Riau yang merupakan pintu masuk menuju Sumatera.
Minuman beralkohol atau mikol tersebut keburu ditangkap kapal patroli BC-20003 dengan komandan patroli Awang Dulkahar ketika diangkut dengan KM Fahri dari Batu Pahat, Malaysia.
Kabid Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Ditjen Bea Cukai Khusus Provinsi Kepulauan Riau Agus Wahono dalam jumpa pers di Kanwil BC Kepri di Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kamis mengatakan, KM Fahri beserta mikol yang diangkutnya itu ditangkap di perairan Robroy, Bengkalis, Sabtu (29/6).
Minuman beralkohol atau mikol tersebut keburu ditangkap kapal patroli BC-20003 dengan komandan patroli Awang Dulkahar ketika diangkut dengan KM Fahri dari Batu Pahat, Malaysia.
Kabid Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Ditjen Bea Cukai Khusus Provinsi Kepulauan Riau Agus Wahono dalam jumpa pers di Kanwil BC Kepri di Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kamis mengatakan, KM Fahri beserta mikol yang diangkutnya itu ditangkap di perairan Robroy, Bengkalis, Sabtu (29/6).
"KM Fahri berangkat dari Batu Pahat dengan dokumen yang dilaporkan ke kastam Batu Pahat bahwa mikol tersebut dibawa ke Selatpanjang (Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau-red). Tapi ternyata saat kita tangkap kapal diduga hendak bongkar di Dumai," kata Agus Wahono.
Ia mengatakan, minuman keras atau mengandung etil alkohol itu terdiri dari 1.140 botol merek Smirnoff Triple Distilled, 1.140 botol merek Tequilla Jose Cuervo Especial Reposado dan 1.080 botol Scotch Wishkie Jhonnie Walker Red Label.
"Minuman beralkohol termasuk barang larangan dan pembatasan. Selain merugikan negara dari bea atau cukai sebesar 300 persen dari harga mikol, atau mencapai Rp9 miliar," katanya.
Namun demikian, kata dia, kerugian immateriil jauh lebih besar karena jika dikonsumsi oleh orang-orang yang menyalahgunakannya, maka dapat merusak keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami juga ingin berperan mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif selama bulan Puasa, yaitu menekan peredaran miras. Miras adalah barang yang dikontrol jumlahnya, diawasi dan dibatasi peredarannya," tuturnya.
Modus operandi yang digunakan nakhoda kapal adalah menunjukkan dokumen pabean palsu serta mengangkut barang kena cukai yang cukainya belum dilunasi.
KM Fahri, menurut dia sudah sejak Januari menjadi target operasi, namun selalu lolos dari incaran petugas patroli meski didukung dengan operasi intelijen.
"Pelakunya sangat licin dan baru sekarang bisa ditangkap. Kecepatan kapalnya cukup tinggi untuk ukuran kapal barang yang biasanya 10 knot," katanya.
Nakhoda juga, menurut dia sengaja menyisir pantai Malaysia selama untuk menghindari petugas, setelah itu berbelok memasuki perairan Indonesia.
"Kalau sudah enam jam, petugas akan kehilangan jejak. Namun, modus ini berhasil digagalkan unit patroli gabungan dari Karimun dan Pekanbaru yang berhasil mencegat setelah kapal tersebut memasuki perairan kita," tambahnya. (rdi)
Ia mengatakan, minuman keras atau mengandung etil alkohol itu terdiri dari 1.140 botol merek Smirnoff Triple Distilled, 1.140 botol merek Tequilla Jose Cuervo Especial Reposado dan 1.080 botol Scotch Wishkie Jhonnie Walker Red Label.
"Minuman beralkohol termasuk barang larangan dan pembatasan. Selain merugikan negara dari bea atau cukai sebesar 300 persen dari harga mikol, atau mencapai Rp9 miliar," katanya.
Namun demikian, kata dia, kerugian immateriil jauh lebih besar karena jika dikonsumsi oleh orang-orang yang menyalahgunakannya, maka dapat merusak keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami juga ingin berperan mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif selama bulan Puasa, yaitu menekan peredaran miras. Miras adalah barang yang dikontrol jumlahnya, diawasi dan dibatasi peredarannya," tuturnya.
Modus operandi yang digunakan nakhoda kapal adalah menunjukkan dokumen pabean palsu serta mengangkut barang kena cukai yang cukainya belum dilunasi.
KM Fahri, menurut dia sudah sejak Januari menjadi target operasi, namun selalu lolos dari incaran petugas patroli meski didukung dengan operasi intelijen.
"Pelakunya sangat licin dan baru sekarang bisa ditangkap. Kecepatan kapalnya cukup tinggi untuk ukuran kapal barang yang biasanya 10 knot," katanya.
Nakhoda juga, menurut dia sengaja menyisir pantai Malaysia selama untuk menghindari petugas, setelah itu berbelok memasuki perairan Indonesia.
"Kalau sudah enam jam, petugas akan kehilangan jejak. Namun, modus ini berhasil digagalkan unit patroli gabungan dari Karimun dan Pekanbaru yang berhasil mencegat setelah kapal tersebut memasuki perairan kita," tambahnya. (rdi)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !